
Kementerian HAM Jatim-PWNU berkolaborasi dakwah nilai-nilai HAM
- Rabu, 28 Mei 2025 14:25 WIB
- waktu baca 3 menit

Kerja sama ini akan difokuskan pada bidang penyuluhan hukum, penguatan kesadaran HAM, serta pembinaan hukum berbasis nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal
Surabaya (ANTARA) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Timur Toar R.E. Mangaribi berkolaborasi dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dalam mengembangkan dakwah dan pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai HAM.
“Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan keberadaan serta peran strategis Kanwil Kementerian HAM Jawa Timur, sekaligus menjajaki kerja sama lebih lanjut dengan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia tersebut,” kata Toar dalam keterangannya di Surabaya, Rabu.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Kakanwil menyampaikan pentingnya sinergi antara instansi pemerintah dan organisasi kemasyarakatan dalam membangun kesadaran hukum dan HAM di tengah masyarakat.
“Kami berharap terjalin kerja sama yang baik antara Kanwil Kementerian HAM Jawa Timur dan PWNU Jatim, terutama sebagai jembatan dalam menyosialisasikan nilai-nilai HAM kepada masyarakat luas, komunitas, hingga pelaku usaha,” ujar Toar.
Kepala Kanwil HAM Jatim mengungkapkan rencana penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kanwil Kementerian HAM Jawa Timur dan PWNU Jatim dalam waktu dekat.
“Kerja sama ini akan difokuskan pada bidang penyuluhan hukum, penguatan kesadaran HAM, serta pembinaan hukum berbasis nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal,” katanya.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH.Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan dukungannya dalam upaya menumbuhkan kesadaran hukum dan HAM di masyarakat, khususnya melalui pendekatan keagamaan dan kebudayaan lokal.
“Silaturahmi ini diharapkan menjadi fondasi awal terbentuknya kolaborasi yang berkelanjutan antara Kanwil Kementerian HAM Jawa Timur dan PWNU Jatim dalam mewujudkan masyarakat yang sadar hukum, berkeadilan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” katanya.
FKPT-PWNU
Setelah pertemuan Kementerian HAM Jatim itu, PWNU Jawa Timur juga menerima audiensi dari Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur, untuk mempererat sinergi antara ormas keagamaan dan lembaga negara dalam menghadapi tantangan radikalisme dan menjaga ketahanan ideologi masyarakat.
Ketua PWNU Jawa Timur, KH. Abdul Hakim Mahfudz, menyambut baik kunjungan tersebut dan menekankan pentingnya koordinasi dan konsolidasi lintas lembaga, karena Jawa Timur memiliki kepadatan penduduk yang luar biasa, sehingga harus menjadi prioritas dalam pencegahan radikalisme.
“NU di Jatim memiliki potensi besar sebagai kekuatan strategis dalam menyebarkan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan yang moderat. Kami memiliki 45 PCNU, 652 MWCNU, dan lebih dari 8.500 ranting di tingkat desa. Jaringan ini bisa menjadi mitra penting dalam program-program pencegahan,” katanya, didampingi Sekretaris PWNU Jatim Dr Ir HM Faqih.
PWNU Jatim membuka peluang kolaborasi konkret dengan FKPT, termasuk dengan pemanfaatan sistem informasi yang menjangkau lapisan masyarakat paling bawah. “Kalau ada instrumen seperti call center yang bisa menjadi kanal informasi dari tingkat akar rumput, itu akan sangat membantu dalam mendeteksi persoalan sosial sejak dini,” kata Gus Kikin.
Dalam paparannya, Ketua FKPT Jawa Timur Prof. Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag., menjelaskan bahwa FKPT adalah perpanjangan tangan BNPT di daerah yang bertugas membangun edukasi dan kesadaran publik terhadap bahaya radikalisme.
“Kami ingin bersinergi dengan PWNU dalam menciptakan narasi-narasi dakwah yang moderat dan toleran, terutama di media sosial yang kini menjadi arena dakwah utama,” ujarnya dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh jajaran pengurus FKPT Jatim, termasuk Ketua Bidang Perempuan dan Anak, Dra. Faridatul Hanum.
Ia menekankan pentingnya edukasi toleransi sejak dini, terutama di lingkungan pendidikan dan pesantren. “Tindakan radikal kerap berakar dari intoleransi. Bahkan di pesantren pun masih terjadi bullying yang harus dicegah bersama,” jelasnya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Doa menyembuhkan penyakit dengan air putih
- 14 Agustus 2024
Rekrutmen PPPK 2024 dibuka, apa saja persyaratan daftarnya?
- 2 September 2024
Formasi CPNS BPOM 2024, cek jabatan dan penempatannya
- 22 Agustus 2024
Cara praktis transfer saldo OVO ke GoPay
- 9 Agustus 2024
Segudang keutamaan menikahi janda dalam Islam
- 13 September 2024
Rekomendasi hp second harga Rp1 jutaan
- 8 Agustus 2024
Destinasi wisata baru di Yogyakarta
- 28 Oktober 2024
Syarat dan biaya untuk membuka pangkalan resmi gas LPG 3kg
- 4 Februari 2025