
Menteri PKP: BI-Rate turun bisa berdampak positif ke sektor perumahan
- Selasa, 27 Mei 2025 03:57 WIB
- waktu baca 2 menit

dapat membuat pertumbuhan sekaligus menggerakkan perekonomian nasional
Jakarta (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) optimistis penurunan suku bunga acuan atau BI-Rate oleh Bank Indonesia (BI) dapat berdampak positif terhadap sektor perumahan.
“Pasti berdampak positif,” ujar Ara di Jakarta, Senin (26/5).
Baca juga: Menteri PKP dukung CSR bank swasta rehabilitasi rumah dinas TNI AD
Penurunan suku bunga acuan tersebut menjadi pendorong bagi Kementerian PKP untuk terus membuat kebijakan-kebijakan yang pro rakyat.
Ara mengapresiasi penurunan suku bunga acuan tersebut yang dapat membuat pertumbuhan sekaligus menggerakkan perekonomian nasional.
“Dengan adanya penurunan suku bunga, BI aware dengan situasi sekarang. Jadi ini langkah yang bijak dari BI,” katanya.
Baca juga: Bank swasta nasional siap salurkan pembiayaan rumah subsidi
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa keputusan penurunan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,5 persen konsisten dengan upaya menjaga inflasi terkendali dalam sasaran hingga mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya, serta untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Anggota DPR minta pemerintah perjelas narasi program 3 juta rumah
Selain BI-Rate, Bank Indonesia juga memutuskan penurunan suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps masing-masing menjadi 4,75 persen dan 6,25 persen.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus mengarahkan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi dalam sasarannya dan stabilitas nilai tukar rupiah yang sesuai fundamental dengan tetap mencermati ruang untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan domestik.
Sementara itu, kebijakan makroprudensial akomodatif terus dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan berbagai strategi untuk meningkatkan pertumbuhan kredit dan mendorong fleksibilitas pengelolaan likuiditas oleh perbankan.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Daftar aplikasi investasi saham terdaftar dan diawasi OJK
- 8 Agustus 2024
Hukum merokok dalam Islam
- 18 September 2024
Simak lirik lagu “Maju Tak Gentar”
- 31 Juli 2024
Tips lunasi utang pinjol dengan cepat dan efektif
- 17 Juli 2024
Arti POV dan kapan menggunakannya
- 14 Agustus 2024
Cek zodiak berdasarkan tanggal lahir
- 16 Agustus 2024