
Mendiktisaintek akan bantu mahasiswa Harvard terancam dipulangkan
- Selasa, 27 Mei 2025 11:16 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyebutkan pihaknya akan membantu penerima beasiswa yang melakukan studi di Universitas Harvard, AS jika mereka dipulangkan.
“Nanti kita lihat lagi ya kalau memang ada masalah kita pasti akan bantu,” kata Mendiktisaintek ditemui di Jakarta, Selasa.
Menteri Brian menyebutkan pihaknya juga menunggu respons dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di AS untuk melihat apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk mahasiswa Indonesia.
Sebelumnya, diketahui Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencabut sertifikasi Universitas Harvard di bawah Student and Exchange Visitor Program (SEVP), yang secara efektif melarang institusi tersebut menerima mahasiswa asing baru.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem mengumumkan keputusan tersebut. “Semoga hal ini menjadi peringatan bagi semua universitas dan institusi akademis di negara ini. Menerima mahasiswa asing adalah sebuah privilese — bukan hak — dan privilese itu telah dicabut mengingat Harvard telah berulang kali gagal mematuhi hukum federal,” ujar Noem dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Kemlu siapkan bantuan kekonsuleran bagi 87 mahasiswa RI di Harvard
Departemen Keamanan Dalam Negeri (Department of Homeland Security/DHS) AS menyatakan bahwa selain melarang penerimaan mahasiswa asing di masa mendatang, mahasiswa asing yang telah terdaftar saat ini harus pindah agar tidak kehilangan status legal mereka.
Menanggapi hal itu, Harvard mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyebut tindakan pemerintah itu melanggar hukum dan berbahaya.
“Kami sepenuhnya berkomitmen untuk mempertahankan kemampuan Harvard dalam menampung para mahasiswa dan cendekiawan internasional, yang berasal dari 140 lebih negara dan telah memperkaya universitas ini — dan bangsa ini — tanpa hingga. Kami sedang bekerja dengan cepat untuk memberikan panduan dan dukungan kepada anggota komunitas kami. Aksi balasan ini menciptakan ancaman serius bagi komunitas Harvard dan negara kita, serta merongrong misi akademis dan penelitian Harvard,” kata pernyataan itu.
Pada April lalu, pemerintahan Trump membekukan dana hibah federal senilai 2,2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.313) untuk Harvard, usai universitas tersebut menolak permintaan untuk menghapus program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi, serta mengevaluasi mahasiswa asing dengan alasan kekhawatiran ideologis.
Per semester musim gugur 2023, mahasiswa asing di Harvard mencakup lebih dari 27 persen dari jumlah mahasiswanya, ungkap data universitas tersebut.
Baca juga: Trump minta daftar “nama dan negara asal” mahasiswa asing di Harvard
Baca juga: Pemerintahan Trump cabut izin Harvard untuk terima mahasiswa asing
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Dapat harta warisan, apa harus bayar pajak?
- 15 Agustus 2024
Berkualitas harga terjangkau, ini daftar 8 sepatu lari lokal
- 19 September 2024
Cara cek penerima PIP 2025 secara online dan jadwal pencairannya
- 10 Februari 2025
Asal-usul sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945 dan tujuannya
- 6 November 2024
Cara praktis salin kontak WhatsApp via kode QR
- 3 Juli 2024
Kumpulan doa memperingati Maulid Nabi
- 15 September 2024
10 merek motor listrik yang beredar Indonesia
- 11 September 2024
Lirik lagu “Akhirnya Ku Menemukanmu” – Naff
- 4 September 2024