Jakut minta masyarakat waspadai potensi kebakaran

Jakut minta masyarakat waspadai potensi kebakaran

  • Selasa, 27 Mei 2025 18:23 WIB
  • waktu baca 2 menit
Jakut minta masyarakat waspadai potensi kebakaran
Arsip foto – Petugas melakukan pendinginan di lokasi kebakaran yang terjadi di Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (23/5/2025) malam. ANTARA/HO-Gulkarmat/aa.

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Utara meminta masyarakat di wilayah tersebut mewaspadai potensi yang dapat mengakibatkan kebakaran karena kejadian kebakaran sangat merugikan masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan padat penduduk.

“Kami minta agar waspada terhadap segala potensi kebakaran baik yang bersumber dari kompor atau gas dan arus listrik,” kata Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat di Jakarta, Selasa.

Ia mencontohkan langkah kecil dalam mencegah kebakaran, yakni selalu mencabut kabel pengisi daya baterai telepon seluler usai digunakan dan jangan tertinggal dan masih terpasang dari sumber listrik.

“Terkadang kita lalai karena menganggapnya itu hal yang biasa,” kata dia.

Baca juga: Gulkarmat Jakut: Kebakaran di Semper Barat akibat warga bakar sampah

Sebelumnya, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mencatat 67 kasus kebakaran terjadi di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu selama Januari 2025 hingga April 2025.

“Dari 67 kejadian kebakaran, 40 kali kasus kebakaran dipicu 'korsleting' listrik, enam kebocoran gas dan dua pembakaran sampah,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman.

Selain itu ada juga dua kasus penyalaan api kembali, enam akibat puntung rokok dibuang sembarangan serta faktor pemicu lain-lain dengan jumlah 11 kejadian.

“Pemicu kebakaran paling dominan adalah 'korsleting' listrik,” kata dia.

Sementara itu berdasarkan lokasi, kebakaran bangunan di lingkungan permukiman mencapai 28 kejadian, bangunan umum dan perdagangan sembilan kali, bangunan industri tiga kali dan lima kejadian kendaraan bermotor.

Baca juga: Kebakaran rumah di Pademangan diduga akibat kebocoran gas

Kemudian, sebanyak 10 kejadian di instalasi luar gedung, satu lokasi tumbuhan, satu lapak, tujuh lokasi sampah dan tiga di lokasi kejadian lain-lain.

“Total kerugian akibat kebakaran selama Januari hingga April ini mencapai sekitar Rp18,5 miliar. Tercatat ada satu korban jiwa dan 16 luka-luka,” kata dia.

Kebakaran paling banyak terjadi pada bulan Maret dengan jumlah 25 kejadian. Kemudian pada bulan Januari 14 kejadian, Februari 12 kejadian, dan 16 peristiwa kebakaran di bulan April.

“Jumlah kasus kebakaran di periode 2025 ini mengalami kenaikan lima persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Wamentan sebut Presiden beri “lampu hijau” ekspor beras ke Malaysia

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Wamentan sebut Presiden beri “lampu hijau” ekspor beras ke Malaysia Rabu, 28 Mei 2025 23:25 WIB waktu baca…

    PGE inisiasi peternakan berbasis energi terbarukan di Lahendong

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi PGE inisiasi peternakan berbasis energi terbarukan di Lahendong Rabu, 28 Mei 2025 23:21 WIB waktu baca 3 menit…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *