
Kemendukbangga paparkan strategi keluarga berkualitas di forum dunia
- Senin, 26 Mei 2025 13:21 WIB
- waktu baca 2 menit

Untuk mengatasi permasalahan tentang keluarga, Indonesia telah mengadopsi kebijakan tentang pendekatan siklus hidup keluarga
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN memaparkan tentang strategi keluarga berkualitas Indonesia pada International Family Forum Conference di Istanbul, Turki, pada 22-23 Mei 2025.
“Untuk mengatasi permasalahan tentang keluarga, Indonesia telah mengadopsi kebijakan tentang pendekatan siklus hidup keluarga. Strategi ini memastikan bahwa program pemerintah hadir dari masa bayi hingga tahap lanjut usia,” kata Deputi Bidang Kebijakan Strategi Pembangunan Keluarga Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kemendukbangga/BKKBN Ukik Kusuma Kurniawan dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan berbagai program dan kebijakan pemerintah tersebut mengintegrasikan kesehatan, pendidikan, perawatan, dan ketahanan ekonomi, di seluruh tahap kehidupan.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 282 juta jiwa, lanjutnya, Indonesia sedang mengalami fase bonus demografi. Lebih dari 70 persen penduduk berada dalam kelompok usia produktif, yang merupakan tahap window opportunity atau jendela kesempatan untuk meraih peluang menjadi negara maju.
Baca juga: Pemerintah susun IPKK untuk wujudkan keluarga berkualitas
“Kebijakan nasional kita yang disebut Indonesia Emas 2045, bertujuan membangun negara yang berdaulat, maju, adil, dan sejahtera, dengan keluarga yang berkualitas sebagai fondasinya,” ujar dia.
Menurut Ukik, Pemerintah Indonesia terus berupaya meminimalkan isu-isu berkelanjutan yang terkait dengan keluarga, seperti kemiskinan, kekurangan gizi anak, dan kerentanan kaum muda, melalui investasi dalam pendidikan berbasis nilai serta pembangunan karakter. Pemerintah Indonesia percaya bahwa keluarga harus diberi bekal untuk membesarkan generasi yang sehat, berdaya, dan produktif.
Beberapa inisiatif telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan bonus demografi, termasuk upaya mengurangi stunting pada anak melalui program orang tua asuh serta menyediakan layanan penitipan anak berbasis masyarakat untuk mendukung ibu yang bekerja.
Selain itu meningkatkan peran ayah dalam pengasuhan anak dan memberdayakan lansia melalui program lansia aktif dan produktif agar tetap berpartisipasi dalam masyarakat.
Baca juga: Hasil penelitian sebut peran ayah dalam pengasuhan belum signifikan
“Prioritas ini didukung oleh peningkatan dalam pemberian layanan keluarga, yang didasarkan pada teknologi digital dengan menggunakan kecerdasan buatan dan sistem informasi terintegrasi untuk memastikan setiap keluarga Indonesia memiliki akses ke dukungan yang akurat, responsif, dan tepat waktu,” tuturnya.
Ukik juga menyampaikan Indonesia berkomitmen kuat untuk memprioritaskan keluarga dalam kebijakan dan program pembangunan nasional melalui kolaborasi di tingkat internasional, termasuk Turki, baik melalui kolaborasi selatan-selatan maupun utara-selatan.
“Memperkuat keluarga, berarti menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh untuk masa depan yang lebih baik,” kata Ukik Kusuma Kurniawan.
Baca juga: BKKBN: Program KB dukung keluarga berkualitas untuk turunkan stunting
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Kemendukbangga-PBNU wujudkan keluarga berkualitas melalui GKMNU
- 31 Januari 2025
UAI ajak kolaborasi lintas sektor tingkatkan pola asuh berkualitas
- 10 Desember 2024
Rekomendasi lain
Model rambut populer untuk pria berwajah bulat
- 20 Agustus 2024
Lirik lagu Lyodra – Pesan Terakhir
- 18 Juli 2024
Cara praktis membuat SKCK online
- 20 Agustus 2024
15 sandi dalam Pramuka
- 9 Agustus 2024
Hukum dan dalil mengonsumsi minuman keras dalam Islam
- 18 September 2024
Cara dan syarat daftar jadi pendamping lokal desa (PLD) Kemendes
- 10 Desember 2024