
TNI AD periksa barang bukti dari lokasi ledakan amunisi di Garut
- Kamis, 15 Mei 2025 01:02 WIB
- waktu baca 2 menit

Tim investigasi telah meminta keterangan beberapa saksi. Dari masyarakat ada 21 orang dan unsur TNI 25 orang
Jakarta (ANTARA) – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan pihaknya telah memeriksa beberapa barang bukti dari lokasi ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat.
“Beberapa barang bukti yang sudah dikumpulkan oleh tim untuk nantinya dilaksanakan analisa,” kata Wahyu dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.
Namun demikian, Wahyu tidak menjelaskan secara rinci apa saja barang bukti tersebut.
Wahyu melanjutkan, barang bukti tersebut nantinya akan diuji dengan metode tertentu oleh tim investigasi.
Baca juga: 25 prajurit TNI AD diperiksa terkait kasus ledakan amunisi di Garut.
Hasil dari pengujian barang bukti itu, lanjut Wahyu, akan diselaraskan dengan hasil pemeriksaan beberapa saksi yang telah diperiksa tim investigasi.
“Tim investigasi telah meminta keterangan beberapa saksi. Dari masyarakat ada 21 orang dan unsur TNI 25 orang,” kata Wahyu.
Wahyu memastikan hasil pemeriksaan barang bukti tersebut akan keluar dalam beberapa waktu ke depan.
Kronologi
Sebelumnya, Wahyu mengatakan bahwa peristiwa ledakan itu terjadi ketika TNI AD melakukan pemusnahan amunisi oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD di Desa Sagara Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut Jawa Barat, Senin (12/5) pukul 09.30 WIB.
“Pada awal kegiatan, secara prosedur telah ada pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan. Semuanya dinyatakan dalam keadaan aman,” kata Wahyu.
Baca juga: Komisi I segera undang TNI terkait pemusnahan amunisi di Garut
Personel kemudian membuat dua lubang sumur untuk tempat memasukkan amunisi milik TNI AD yang akan dimusnahkan.
Setelah lubang tersebut dibuat, kemudian dimasukkan amunisi yang akan dimusnahkan, lalu lubang tersebut diledakkan oleh personel TNI AD menggunakan detonator.
“Peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman,” jelas Wahyu.
Setelah itu, personel mengisi satu lubang yang telah disiapkan untuk menghancurkan detonator yang sebelumnya dipakai untuk meledakkan dua lubang sumur.
Baca juga: Seluruh korban ledakan amunisi di Garut selesai diidentifikasi
Detonator itu dimasukkan ke dalam lubang untuk dimusnahkan dengan cara yang sama dengan pemusnahan amunisi sebelumnya.
“Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang,” kata Kadispenad.
Ledakan tersebut mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, dengan empat orang di antaranya merupakan anggota TNI, dan korban lainnya adalah warga sipil.
Pewarta: Walda Marison
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Cara cek pulsa dan kuota XL
- 2 Juli 2024
Lirik lagu “Bento” oleh Iwan Fals dan penjelasannya
- 30 Agustus 2024
Cara cek pajak kendaraan online di Jawa Timur
- 20 Agustus 2024
Lirik lagu “Pelangi” dari Boomerang
- 11 September 2024
Daftar aplikasi investasi saham terdaftar dan diawasi OJK
- 8 Agustus 2024
Rincian besaran UMP dan UMK Jawa Barat 2025
- 20 Desember 2024
Sinopsis film Netflix: “Setetes Embun Cinta Niyala”
- 1 Maret 2025
7 atlet renang berprestasi dari Indonesia
- 10 September 2024