
Dokter: Hamil usia 35 tahun ke atas berisiko lahirkan bayi dengan PJB
- Kamis, 15 Mei 2025 18:59 WIB
- waktu baca 2 menit

Kalau lebih 5 kali hamil, hati-hati ada risiko penyakit jantung bawaan
Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis anak dari RS Anak dan Bunda Harapan Kita Dr dr Syarif Rohimi mengingatkan bahwa risiko bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan (PJB) meningkat pada ibu hamil yang berusia di atas 35 tahun.
“Faktor risiko yang gampang diketahui sehari-hari itu, ibu umur lebih dari 35 tahun,” kata dr Syarif saat ditemui di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita di Jakarta Barat, Kamis.
Selain faktor usia, konsultan jantung anak itu juga menyampaikan sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko lahirnya bayi dengan penyakit jantung bawaan. Di antaranya, kehamilan yang sudah di atas lima kali.
“Kalau lebih 5 kali hamil, hati-hati ada risiko penyakit jantung bawaan,” ucapnya.
Selain itu, ada pula faktor yang berkenaan dengan jumlah cairan ketuban atau amnion yang berlebihan, diabetes melitus pada ibu, serta pertumbuhan janin yang tidak normal.
Baca juga: Dokter: Waspada penyakit jantung bawaan ketika bayi lahir tampak biru
Baca juga: Ahli: Cukupi asupan protein pada anak PJB pascaoperasi
Sejalan dengan hal itu, dr Syarif memandang diperlukan program nasional untuk menekan angka kejadian penyakit jantung bawaan. Program nasional itu, kata dia, seperti anjuran agar ibu tidak melahirkan setelah melewati usia 35 tahun dan membatasi jumlah kehamilannya.
Diketahui, penyakit Jantung Bawaan atau sering dikenal dengan istilah PJB merupakan sebuah kondisi ketika seseorang memiliki kelainan struktur jantung atau sirkulasi di jantung akibat kegagalan pembentukan organ saat ia berada di dalam kandungan.
Di dunia, setiap 1 dari 100 bayi lahir dengan PJB. Di Indonesia sebagai negara dengan angka fertilitas atau kesuburan tinggi, ujar dr Syarif, terdapat kurang lebih 5 juta bayi lahir setiap tahun dengan 50.000 bayi lahir dengan PJB.
Dengan demikian, menurutnya, kejadian PJB harus mendapatkan perhatian serius, terutama terkait dengan deteksi dini dan edukasi kepada masyarakat.
Baca juga: Dokter jelaskan usia ideal anak untuk operasi penyakit jantung bawaan
Baca juga: Kelainan jantung janin bisa dideteksi pada trimester pertama kehamilan
Dalam kesempatan yang sama, mendekati peringatan Hari Down Syndrome Sedunia pada 21 Maret mendatang, dr Syarif mengingatkan rentannya penyakit jantung bawaan diderita oleh anak down syndrome.
Ia menyampaikan bahwa 50 persen dari total anak down syndrome menderita penyakit jantung bawaan.
“Pada penyakit jantung bawaan, 50 persen itu down syndrome,” ucapnya.
Baca juga: Usia kehamilan 18-22 minggu waktu ideal untuk deteksi PJB pada janin
Baca juga: Dokter paparkan faktor risiko bayi lahir dengan gangguan jantung
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Ahli: Cukupi asupan protein pada anak PJB pascaoperasi
- 7 November 2024
Dokter jelaskan usia ideal anak untuk operasi penyakit jantung bawaan
- 27 September 2024
Kelainan jantung janin bisa dideteksi pada trimester pertama kehamilan
- 27 September 2024
Anak dengan PJB perlu dapat imunisasi guna cegah infeksi paru-paru
- 5 September 2024
Usia kehamilan 18-22 minggu waktu ideal untuk deteksi PJB pada janin
- 5 September 2024
Cegah faktor risiko perkembangan jantung janin di trimester pertama
- 5 September 2024
Imunisasi penting pada anak PJB untuk cegah pneumonia
- 5 September 2024
Rekomendasi lain
Gaji pokok PNS Gol III 2024
- 7 Agustus 2024
Daftar pemain Timnas U-20 dan jadwal kualifikasi Piala Asia U-20 2025
- 25 September 2024
Segini modal yang harus dikeluarkan untuk buka warung Madura
- 3 November 2024
Tahun 2025 digambarkan dengan shio apa?
- 24 Desember 2024
Otorita IKN buka 600 lowongan untuk CPNS 2024
- 23 Agustus 2024
Berapa gaji satpam? Simak penjelasannya
- 13 Oktober 2024
Daftar ponsel yang tidak bisa pakai WhatsApp mulai tahun 2025
- 26 Desember 2024