
Anwar temui Putin di Moskow, bahas kerja sama strategis Malaysia-Rusia
- Kamis, 15 Mei 2025 09:00 WIB
- waktu baca 3 menit

Kuala Lumpur (ANTARA) – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim telah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rabu (14/5), membahas peluang kerja sama baru di berbagai bidang strategis bagi dua negara.
Anwar saat memberikan keterangan pers bersama Putin usai pertemuan yang diikuti secara daring dari Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan telah melakukan pembahasan mencakup isu yang luas dari edukasi, hingga keamanan pangan, komoditas agrikultur, teknologi, keamanan, ketahanan energi, dan memperlihatkan bahwa komitmen mereka meningkatkan hubungan bilateral lebih dari apa yang sudah diperoleh sejauh ini.
Menurut Anwar, hubungan kedua negara sudah berjalan baik, tetapi potensi kolaborasi perlu lebih ditingkatkan dan itu alasan dirinya sebelumnya datang ke Vladivostok dan sekarang ke Kazan, Moskow.
Komisi gabungan harus dapat memanfaatkan kesempatan itu mengambil aksi yang diperlukan lebih cepat untuk peningkatan kerja sama, termasuk di sektor migas dan petrokimia.
Anwar mengatakan tentu juga menghargai peningkatan dukungan Rusia dalam hal pelatihan, kedirgantaraan, pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan (TVET), digital, hingga kecerdasan buatan (AI) di mana Presiden Putin menempatkan Malaysia sebagai negara mitra dan teman yang dipercaya.
Baca juga: PM Malaysia sebut Rusia akan jadi mitra kunci perluas geoekonomi
Pada tahap kerja sama ini, Anwar mengatakan bahwa Malaysia juga ingin melakukan kerja sama terutama dalam bidang semikonduktor dan AI.
Masih dalam hal peningkatan kerja sama ekonomi, PM Malaysia itu mengharapkan akan ada penerbangan langsung lagi oleh maskapai Rusia, termasuk Aeroflot, untuk segera membuka rute ke Malaysia secepatnya.
Anwar juga menyampaikan apresiasi untuk dukungan Rusia agar Malaysia dapat bergabung dalam BRICS. BRICS merupakan kelompok negara-negara yang bertujuan meningkatkan kerja sama ekonomi, menciptakan alternatif untuk mengatasi dominasi negara-negara barat dalam tatanan ekonomi global.
Ada beberapa isu belum terselesaikan terkait geopolitik dan, menurut Anwar, Malaysia mengedepankan posisi sentralitas bagi negaranya dan ASEAN untuk memutuskan apa yang terbaik untuk bangsa maupun masyarakatnya.
Pada kesempatan sama, Anwar mengundang Putin untuk melakukan kunjungan resmi atau hadir saat pelaksanaan KTT ASEAN di Malaysia yang berlangsung Oktober 2025 mendatang.
Baca juga: ASEAN-Rusia bahas rencana kerja sama komprehensif lima tahun
Sementara itu, Putin mengatakan kedua negara berhasil secara konsisten menjaga hubungan menjadi semakin berkelanjutan dan produktif. Dua negara sudah terhubung bertahun-tahun dalam pertemanan dan kesepahaman.
Menurut dia, PM Anwar Ibrahim secara pribadi telah memberikan kontribusi dalam menghasilkan hubungan Kemitraan Setara Rusia-Malaysia.
Putin mengatakan kedua negara sepakat untuk fokus meningkatkan lagi kerja sama bilateral di masa depan, terutama meningkatkan nilai kerja sama perdagangan dan investasi yang mencapai 3,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp53 triliun pada 2024.
Ia mengatakan keduanya sepakat akan melanjutkan pembahasan kerja sama dua negara di Malaysia dalam hal paket investasi dan kerja sama gas, serta membangun kerja sama antara perusahaan migas dua negara.
Rusia menyuplai dalam jumlah signifikan produk minyak dan batu bara ke pasar Malaysia, ujar Putin.
Potensi kerja sama yang menjanjikan antara kedua negara lain disebutkan misalnya dalam hal gas dan energi nuklir di Malaysia, rencana memproduksi karet sintetis dengan asistensi Rusia, hingga meningkatkan suplai gandum, serta ketertarikan produsen Rusia meningkatkan suplai daging dan susu domba dengan kualitas tinggi yang memenuhi standar halal.
Anwar Ibrahim melakukan kunjungan resmi ke Rusia dari 13-16 Mei 2025. Berbagai kegiatan dilakukan di Moskow pada 13-15 Mei, termasuk bertemu Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin dan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan akan menghadiri Forum Ekonomi Internasional XVI “Russia-Islamic World: Kazan Forum” di Kazan pada 16 Mei.
Baca juga: China sambut positif keinginan Malaysia bergabung dalam BRICS
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Profil Won Bin, sosok aktor yang pernah jadi lawan main Kim Sae-ron
- 18 Februari 2025
Cara mudah daftar jadi pangkalan resmi gas elpiji 3kg
- 3 Februari 2025
Cara beli tiket Ragunan via online dengan aplikasi
- 29 Agustus 2024
Squid Game 2: Inilah sinopsis dan daftar pemain yang akan tampil
- 27 Desember 2024
Sinopsis “Buried Hearts, drakor baru Park Hyung Sik
- 24 Februari 2025
Kapan Maulid Nabi 2024 diperingati?
- 15 September 2024