
TNI AD sempat hentikan investigasi kasus ledakan di Garut
- Selasa, 13 Mei 2025 11:57 WIB
- waktu baca 2 menit

Penyisiran dan investigasi di lapangan menjelang gelap dihentikan oleh tim investigasi, dan rencana pagi ini dilanjutkan kembali.
Jakarta (ANTARA) – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan bahwa pihak sempat menghentikan sementara investigasi kasus ledakan amunisi milik TNI AD di Garut, Jawa Barat.
Brigjen TNI Wahyu menjelaskan bahwa investigasi itu setelah peristiwa nahas terjadi pada hari Senin (12/5).
“Penyisiran dan investigasi di lapangan menjelang gelap dihentikan oleh tim investigasi, dan rencana pagi ini dilanjutkan kembali,” kata Brigjen TNI Wahyu dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Kadispenad menyebutkan investigasi sejak kemarin hingga hari ini meliputi beberapa hal, di antaranya memeriksa lokasi terjadinya ledakan hingga memeriksa beberapa pihak yang terlibat dalam pemusnahan amunisi tersebut.
Kendati demikian, Brigjen TNI Wahyu belum bisa menjelaskan secara detail hasil penyelidikan sementara yang telah didapat TNI AD.
Kronologi
Sebelumnya, Kadispenad mengatakan bahwa peristiwa nahas itu terjadi ketika TNI AD melakukan pemusnahan amunisi. Pemusnahan ini oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5) pukul 09.30 WIB.
“Pada awal kegiatan secara prosedur telah ada pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan. Semuanya dinyatakan dalam keadaan aman,” kata Brigjen TNI Wahyu.
Personel lantas buat dua lubang sumur untuk dimasukkan amunisi milik TNI AD yang akan dimusnahkan.
Setelah lubang tersebut dibuat, kemudian dimasukkan amunisi yang akan dimusnahkan, lalu lubang tersebut diledakkan oleh personel TNI AD dengan detonator.
“Peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman,” kata Brigjen TNI Wahyu.
Setelah itu, personel mengisi satu lubang yang telah disiapkan untuk menghancurkan detonator yang sebelumnya dipakai untuk meledakkan dua lubang sumur.
Detonator itu dimasukkan ke dalam lubang, lanjut Brigjen TNI Wahyu, untuk dimusnahkan dengan cara yang sama dengan pemusnahan amunisi sebelumnya.
“Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang,” kata Kadispenad.
Baca juga: Jenazah Kolonel Antonius Hermawan siang ini dibawa ke Yogyakarta
Baca juga: Sembilan dari 13 korban ledakan amunisi di Garut teridentifikasi
Ledakan tersebut menyebabkan 13 orang meninggal dunia. Dari 13 orang itu, empat orang merupakan anggota TNI dan lainnya warga sipil.
Berikut daftar nama korban ledakan:
1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan;
2. Mayor Cpl Anda Rohanda;
3. Agus bin Kasmin;
4. Ipan bin Obur;
5. Iyus Ibing bin Inon;
6. Anwar bin Inon;
7. Iyus Rizal bin Saepuloh;
8. Toto;
9. Dadang;
10. Rustiawan;
11. Endang;
12. Kopda Eri Dwi Priambodo;
13. Pratu Aprio Setiawan.
Pewarta: Walda Marison
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
TNI AD tingkatkan kemampuan personel di bidang “drone”
- 5 Februari 2025
TNI AD fokus pada program modernisasi alutsista pada 2025
- 31 Desember 2024
TNI AD berhasil bangun 3.217 fasilitas sumber air bersih selama 2024
- 31 Desember 2024
Rekomendasi lain
Jadwal dan niat Puasa Rajab 1446 Hijriah dalam Arab dan latin
- 31 Desember 2024
Simak lirik lagu “Kisinan 2” – Masdddho
- 8 Agustus 2024
Cara buka jenis tabungan BRI, beserta biaya dan bunganya
- 15 Oktober 2024
Rute KRL Jabodetabek lengkap berikut tarifnya
- 2 Agustus 2024
Ingin tinggal di Arab Saudi? segini biaya hidup perbulannya
- 7 Oktober 2024
Limit saldo ATM BRI berdasarkan jenis kartunya
- 1 Agustus 2024
Daftar 98 pinjol resmi terdaftar OJK terbaru 2024
- 2 Oktober 2024
Cara praktis membuat SKCK online
- 20 Agustus 2024