Penyelesaian akhir jadi kendala Persebaya gagal raih poin penuh

Liga 1 Indonesia

Penyelesaian akhir jadi kendala Persebaya gagal raih poin penuh

  • Senin, 12 Mei 2025 04:18 WIB
  • waktu baca 2 menit
Penyelesaian akhir jadi kendala Persebaya gagal raih poin penuh
Pemain Persebaya Surabaya Dejan Tumbas (ketiga kiri) mengangkat tangannya saat pertandingan melawan Semen Padang pada laga pekan ke-32 Liga 1 Indonesia 2024-2025 di Stadion GBT Surabaya, Minggu (11/5/2025). (ANTARA/Rizal Hanafi)

Surabaya (ANTARA) – Asisten pelatih Persebaya Surabaya Uston Nawawi mengatakan, penyelesaian akhir menjadi salah satu kendala utama timnya kembali gagal meraih poin penuh saat menjamu Semen Padang, yang berakhir 1-1, di Liga 1 Indonesia 2024-2025.

“Ya, lagi-lagi itu (penyelesaian akhir-red). Kami akan evaluasi dan perbaiki dalam latihan. Sudah tiga kali imbang, jadi kami akan fokus lagi untuk meraih poin penuh di dua laga terakhir,” kata Uston pada konferensi pers usai pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Minggu (11/5) malam.

Meski kecewa dengan hasil imbang, Uston tetap mengapresiasi kerja keras seluruh pemain yang tampil maksimal dalam laga pekan ke-32 Liga 1 Indonesia itu.

Menurut dia, seluruh elemen tim telah berusaha keras baik dalam sesi latihan maupun saat pertandingan berlangsung. Ia juga menekankan bahwa semua pihak memiliki keinginan kuat untuk menang, terlebih ketika bermain di kandang sendiri.

“Semua ingin menang, tidak ada yang ingin kalah. Apalagi ini di rumah kami sendiri,” tutur mantan gelandang tim nasional Indonesia tersebut.

Menanggapi keputusan wasit yang menganulir gol Dejan Tumbas karena dianggap offside, Uston enggan memperpanjang perdebatan dan menyerahkan sepenuhnya pada teknologi video assistant referee (VAR).

“Saya tidak mau komentar soal wasit. VAR menyatakan offside, kita bisa apa,” kata Uston.

Sementara itu, kapten tim Persebaya Bruno Moreira turut mengakui bahwa laga berlangsung sulit, terutama di babak pertama akibat kondisi cuaca yang kurang mendukung.

“Pertandingan sulit, terutama di awal karena hujan. Tapi kami tetap berusaha untuk meraih tiga poin. Semua orang kecewa karena bermain di kandang, tapi tidak bisa menang,” kata Bruno.

Dia menekankan pentingnya evaluasi, mengingat timnya kembali gagal memanfaatkan sejumlah peluang yang diciptakan menjadi gol. Hal tersebut, menurutnya, tidak boleh terulang di dua pertandingan tersisa.

“Kami kehilangan banyak peluang, dan itu tidak boleh sering terjadi. Kami tahu kadang hal itu bisa terjadi, tapi tidak boleh menjadi kebiasaan,” ujar pemain asal Brasil tersebut.

Bruno juga menyatakan bahwa meskipun cuaca sempat mengganggu ritme permainan, hal itu bukan alasan utama kegagalan tim.

“Kami adalah pemain profesional, jadi harus siap dalam segala situasi. Malangnya, kami tidak bisa memaksimalkan setiap peluang yang ada,” tuturnya.

Pewarta: Indra Setiawan/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Polisi tetapkan 13 tersangka kasus kericuhan di DPR saat Hari Buruh

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Polisi tetapkan 13 tersangka kasus kericuhan di DPR saat Hari Buruh Senin, 12 Mei 2025 15:59 WIB waktu…

    Tujuh daerah di Sumsel waspada karhutla saat kemarau panjang

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Tujuh daerah di Sumsel waspada karhutla saat kemarau panjang Senin, 12 Mei 2025 15:56 WIB waktu baca 2…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *