PSSI diminta serius tangani fanatisme suporter setelah dihukum FIFA

Sepak Bola Nasional

PSSI diminta serius tangani fanatisme suporter setelah dihukum FIFA

  • Minggu, 11 Mei 2025 18:57 WIB
  • waktu baca 2 menit
PSSI diminta serius tangani fanatisme suporter setelah dihukum FIFA
Arsip foto – Pesepak bola Timnas Indonesia Ole Romeny (kedua kiri) berselebrasi bersama rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang Timnas Bahrain dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

Jakarta (ANTARA) – Pengamat sepak bola, Muhamad Kusnaeni, meminta PSSI untuk lebih serius menangani fanatisme suporter tim nasional Indonesia, setelah PSSI terkena sanksi dari FIFA akibat perilaku diskriminatif para penggemar.

Pada Minggu, Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga menjelaskan bahwa PSSI didenda Rp 400 juta dan harus mengurangi 15 persen kursi yang tersedia untuk pertandingan berikutnya, akibat perilaku diskriminatif suporter pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain pada Maret silam.

“Sangat penting bagi PSSI memperhatikan saksi denda dan pengurangan jumlah penonton yang dijatuhkan FIFA belum lama ini. Jangan dianggap remeh, apalagi diabaikan,” kata Kusnaeni dikutip dari aplikasi pesan singkat yang diterima pewarta, Minggu.

“Fenomena fanatisme suporter Indonesia sudah menjadi perhatian dunia. Sebagian besar pecinta sepak bola di berbagai belahan dunia kini mengenal sepak bola Indonesia karena fanatisme suporternya,” lanjutnya.

Ia menambahkan bahwa fanatisme itu berisiko menjadi bumerang jika tidak dikelola dengan baik. Tanda-tanda fanatisme yang mulai kebablasan sebenarnya sudah bisa dideteksi dari aktivitas para suporter di media sosial, di mana sering terjadi aksi dan reaksi berlebihan dalam merespons berbagai isu terkait tim nasional maupun klub.

Untuk langkah nyata, Kusnaeni menilai pentingnya dilakukan edukasi berkelanjutan.

“Kuatkan dan terus-menerus lakukan edukasi dengan bantuan para pemain maupun figur-figur publik yang punya pengaruh positif,” tambah sosok yang akrab disapa Bung Kus itu.

“Ada sebagian pendukung timnas yang tergolong belum lama menjadi suporter fanatik. Kelompok seperti ini biasanya belum memiliki pemahaman yang cukup tentang cara menyalurkan fanatisme mereka,” ucapnya.

Selain itu, PSSI juga diharapkan lebih banyak berkomunikasi dengan simpul-simpul kelompok suporter. Pendekatan langsung ini dinilai penting untuk membangun hubungan yang lebih erat dan memahami dinamika di dalam komunitas suporter.

Pada akhirnya, Kusnaeni mengingatkan bahwa penggemar fanatik adalah aset penting bagi tim nasional dan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. PSSI perlu merawat dan mengelola fanatisme ini agar bisa menjadi kekuatan positif, bukan sebaliknya.

Baca juga: PSSI kena sanksi FIFA imbas perilaku diskriminatif suporter

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Le Minerale kolaborasi luncurkan produk fashion dari botol bekas

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Le Minerale kolaborasi luncurkan produk fashion dari botol bekas Senin, 12 Mei 2025 13:00 WIB waktu baca 3…

    Polri tangguhkan penahanan mahasiswi pengunggah meme Presiden – ANTARA News

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komentar Kirim Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE. Berita Terkait Bareskrim tangguhkan penahanan mahasiswi kasus meme Prabowo-Jokowi…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *