Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” kisahkan kerugian pola asuh narsistik

Review

Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” kisahkan kerugian pola asuh narsistik

  • Oleh Abdu Faisal
  • Minggu, 11 Mei 2025 16:45 WIB
  • waktu baca 9 menit
Film
Suasana diskusi setelah pemutaran film “Mungkin Kita Perlu Waktu” arahan sutradara Teddy Soeriaatmadja (kedua kanan) dan dibintangi aktor Lukman Sardi (ketiga kiri), produksi Kathanika Films, bersama Karuna Pictures dan Adhya Pictures di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (6/5/2025). Film tersebut ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 15 Mei 2025. ANTARA/Abdu Faisal

Jakarta (ANTARA) – Jauh sebelum layar bioskop Tanah Air menayangkan kisahnya mulai 15 Mei mendatang, film “Mungkin Kita Perlu Waktu” telah menorehkan catatan dalam kancah perfilman Indonesia.

Keberhasilan film tersebut terpilih sebagai salah satu dari enam film panjang terbaik yang berkompetisi di Indonesian Screen Awards dalam gelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 akhir tahun lalu, menjadi bukti awal akan kualitas dan kedalaman naratif yang ditawarkannya.

Pengakuan tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah sinyal kuat bahwa film arahan Teddy Soeriaatmadja itu memiliki sesuatu yang istimewa untuk disimak, sebuah resonansi emosional dan intelektual yang mampu menyentuh kalbu penonton.

Film itu hadir bukan hanya sebagai tontonan semata, melainkan secara signifikan menyajikan semacam “obat” bagi jiwa-jiwa yang terluka.

Lebih dari sekadar kisah dramatis, “Mungkin Kita Perlu Waktu” menyelami dinamika hubungan keluarga yang kompleks, sebuah ekosistem di mana luka batin dan pola perilaku disfungsional ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya, terperangkap dalam siklus generasi narsistik yang destruktif.

Film itu juga membuka tabir tentang gangguan kepribadian narsistik pada orang tua dapat mengukir luka mendalam pada jiwa anak-anak mereka, menciptakan pola hubungan yang penuh kecemasan, kekecewaan, dan kesulitan dalam membangun keintiman emosional yang sehat.

Baca juga: Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” tayangkan versi “Director's Cut”

Halaman berikut: Jalan cerita

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Eks-“wrestler” Sabu meninggal dunia di usia 60 tahun

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Eks-“wrestler” Sabu meninggal dunia di usia 60 tahun Senin, 12 Mei 2025 12:01 WIB waktu baca 2 menit…

    Polisi tangkap dua juru parkir yang cekcok pakai sajam di Priok

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Polisi tangkap dua juru parkir yang cekcok pakai sajam di Priok Senin, 12 Mei 2025 12:00 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *