Apa yang dilakukan saat ibadah haji? Ini urutan lengkapnya

Apa yang dilakukan saat ibadah haji? Ini urutan lengkapnya

  • Minggu, 4 Mei 2025 10:55 WIB
  • waktu baca 4 menit
Apa yang dilakukan saat ibadah haji? Ini urutan lengkapnya
Ilustrasi – Jamaah haji tawaf. (ANTARA/Desi Purnamawati/dok)

Jakarta (ANTARA) – Tak sedikit umat Islam yang telah menabung bertahun-tahun demi bisa menginjakkan kaki di Tanah Suci dan menunaikan ibadah haji. Perjalanan suci ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan panggilan spiritual yang menjadi impian seumur hidup.

Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial, setidaknya sekali dalam seumur hidup. Pelaksanaan ibadah haji memiliki rangkaian rukun dan wajib haji yang harus dilakukan secara tertib dan berurutan. Kesesuaian dalam menjalankan setiap tahapan menjadi bagian penting dalam kesempurnaan ibadah ini.

Baca juga: Saran ahli diet dan ahli gizi kepada para calon haji

Berikut adalah tahapan lengkap pelaksanaan ibadah haji yang penting untuk diketahui dan dipahami:

1. Ihram dari miqat yang telah ditetapkan

Tahapan pertama haji dimulai dengan niat ihram dari miqat, yaitu batas geografis yang telah ditentukan untuk memulai pelaksanaan haji. Sebelum berihram, jemaah disunahkan untuk mandi, berwudu, dan memakai pakaian ihram. Setelah itu, jemaah melaksanakan salat sunah ihram dua rakaat dan mengucapkan niat haji.

Selama dalam keadaan ihram, jemaah wajib menjaga diri dari larangan-larangan ihram serta memperbanyak bacaan talbiyah hingga tiba di Arafah.

2. Wukuf di arafah

Wukuf di Arafah merupakan puncak ibadah haji dan dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah. Pada hari ini, seluruh jemaah berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan ibadah secara khusyuk, di antaranya salat Zuhur dan Asar secara jamak dan qashar, mendengarkan khotbah wukuf, serta memperbanyak zikir, doa, dan membaca Al-Qur’an.

3. Mabit di Muzdalifah

​​​​​​​Usai wukuf, jemaah bergerak menuju Muzdalifah untuk mabit atau bermalam. Di lokasi ini, jemaah mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk ritual melontar jamrah. Mabit dilakukan hingga menjelang subuh, sambil memperbanyak doa dan beristirahat.

Baca juga: PPIH Medan: Perbanyak ibadah karena tahun ini merupakan haji akbar

4. Melempar jamrah aqabah

​​​​​​​Pada 10 Dzulhijjah, jemaah melaksanakan ritual melempar jamrah aqabah di Mina dengan tujuh lemparan batu kerikil. Ritual ini melambangkan penolakan terhadap godaan setan dan meneladani keteguhan Nabi Ibrahim dalam menghadapi ujian keimanan.

5. Tahalul awal

Setelah melempar jamrah aqabah, jemaah melakukan tahalul awal dengan mencukur atau memotong sebagian rambut. Tahapan ini menandai diperbolehkannya sebagian larangan ihram, kecuali hubungan suami-istri dan menikah.

6. Tawaf ifadhah

​​​​​​​Tawaf ifadhah merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan setelah tahalul awal. Jemaah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali di Masjidil Haram. Tawaf ini menunjukkan penghormatan kepada Baitullah dan menjadi syarat sah ibadah haji.

7. Sai antara bukit Shafa dan Marwah

​​​​​​​Setelah tawaf ifadhah, jemaah melanjutkan dengan sai, yaitu berjalan cepat antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sai dimulai dari Shafa dan diakhiri di Marwah, dengan setiap lintasan dihitung sebagai satu kali.

Baca juga: PPIH distribusikan Kartu Nusuk untuk kelancaran ibadah haji

8. Tahalul kedua

Usai menyelesaikan sai, jemaah melaksanakan tahalul kedua. Dengan ini, seluruh larangan ihram telah dicabut, dan jemaah diperbolehkan kembali melakukan aktivitas normal.

9. Mabit di mina

​​​​​​​Setelah tahalul kedua, jemaah kembali ke Mina untuk mabit selama hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Di Mina, jemaah melakukan ritual melontar tiga jamrah, yaitu ula, wusta, dan aqabah, masing-masing sebanyak tujuh lemparan batu setiap harinya.

10. Tawaf wada

​​​​​​​Tahap terakhir dalam pelaksanaan haji adalah tawaf wada, yaitu tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Kota Makkah. Tawaf ini dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah tujuh kali sebagai bentuk salam terakhir kepada Baitullah.

Rangkaian ibadah haji memerlukan kesiapan spiritual, fisik, dan mental. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai setiap tahapan sangat penting agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan benar dan sah sesuai syariat Islam.

Bersama niat yang tulus, ilmu yang cukup, dan bimbingan yang baik, insya Allah ibadah haji dapat menjadi perjalanan spiritual yang penuh makna dan membawa keberkahan dalam kehidupan.

Baca juga: Apakah gelar “Haji” perlu disematkan? Ini hukumnya

Baca juga: Berapa biaya haji saat ini? Berikut estimasi & tips mengumpulkan dana

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    BNPB: Gempa di Pahuwato sebabkan korban luka dan kerusakan rumah

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi BNPB: Gempa di Pahuwato sebabkan korban luka dan kerusakan rumah Minggu, 4 Mei 2025 13:51 WIB waktu baca…

    Kemenag NTB pastikan dokumen 393 Calhaj Kota Mataram tuntas

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Info Haji 2025 Kemenag NTB pastikan dokumen 393 Calhaj Kota Mataram tuntas Minggu, 4 Mei 2025 13:46 WIB…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *