Pemandu wisata AI merevolusi pengalaman wisata di China
- Sabtu, 3 Mei 2025 14:55 WIB
- waktu baca 4 menit
Taiyuan (ANTARA) – Wu Hongbo, seorang wisatawan dari Dalian, baru-baru ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk membantu menyusun rencana tur wisata yang mendalam di Provinsi Shanxi, China utara, yang terkenal dengan kekayaan sejarah budayanya.
Hanya dengan memasukkan informasi seputar destinasi, tanggal perjalanan, anggaran, dan minat pribadinya ke dalam aplikasi AI tersebut, Wu dengan cepat menerima rencana perjalanan selama sepekan yang telah dipersonalisasi. Dengan rencana terperinci yang mencakup panduan transportasi, objek wisata, dan akomodasi, dia memulai perjalanan turnya yang lebih nyaman dan efisien berdasarkan hasil rekomendasi AI tersebut di provinsi yang sama sekali baru baginya itu.
Wu, penggemar berat novel seni bela diri, telah lama terpesona oleh Yanmen Pass, bagian terkenal dari Tembok Besar China yang sering disebut dalam cerita favoritnya, dan bertekad untuk mengunjunginya selama perjalanan turnya di Shanxi.
Perjalanan itu merupakan kunjungan pertama Wu ke Shanxi, dan menurutnya melakukan perjalanan bersama rombongan wisata dapat menjadi sangat mahal dan kurang fleksibel seperti yang diharapkannya. Dihadapkan pada banyaknya tempat wisata dan rute perjalanan yang rumit, dia beralih ke AI untuk membantu merencanakan perjalanan.
Panduan perjalanan yang disediakan aplikasi AI itu mencakup objek-objek wisata utama seperti Gua Yungang, Pagoda Kayu Wilayah Yingxian, dan tempat favorit pribadinya, Yanmen Pass. Berdasarkan minat Wu pada arsitektur kuno dan kuliner lokal, aplikasi AI tersebut juga merekomendasikan sejumlah objek wisata dan kuliner lokal yang kurang populer, namun, kaya akan nilai budaya.
“Tur yang direncanakan AI ini benar-benar memberi saya kejutan yang tak terduga. Objek wisata dan rute yang direkomendasikan sangat sesuai dengan selera saya, memberi saya pemahaman lebih mendalam tentang Shanxi,” kata Wu.
Selama liburan Hari Buruh, pasar pariwisata China mengalami lonjakan signifikan. Kementerian Transportasi China memperkirakan pada hari pertama liburan tersebut, jumlah perjalanan penumpang akan menembus 340 juta, menandai peningkatan 8 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Tren itu mencerminkan peningkatan optimisme di sektor pariwisata, dengan pariwisata domestik dan luar negeri mengalami pertumbuhan kuat.
Saat pengalaman imersif dan personal menjadi tren yang semakin diminati oleh wisatawan, peran AI sebagai “pemandu wisata dunia maya” tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kualitas pengalaman perjalanan, tetapi, juga memperkenalkan tingkat kecerdasan baru dalam perencanaan perjalanan.
Di platform media sosial China, konten seperti “rencana perjalanan lima hari empat malam di Shandong yang disesuaikan oleh DeepSeek” dan “rencana perjalanan dua hari di Chengdu yang dibuat oleh AI” menjadi semakin umum.
Analis industri meyakini tahun 2025 akan menjadi tahun terobosan untuk layanan pemandu wisata berbasis AI. Dengan popularisasi 5G dan teknologi digital, pengalaman mendalam lintas waktu dan ruang akan menjadi arus utama.
Dalam perjalanan tertentu, AI juga dapat menyediakan layanan pemandu wisata aktual. Melalui pengenalan suara dan teknologi penentuan posisi yang akurat, pemandu wisata AI bertindak seperti pemandu pribadi, memberikan penjelasan detail tentang kisah sejarah, konotasi budaya, dan karakteristik unik di balik suatu objek wisata.
Liu Xilei, seorang wisatawan dari Hebei, tidak menyewa pemandu wisata manusia ketika dia mengunjungi Kuil Jinci di Taiyuan. Sebaliknya, dia menggunakan Doubao, chatbot berbasis AI milik ByteDance, untuk mempersiapkan kunjungannya secara menyeluruh.
“Saya belajar banyak tentang latar belakang kuil itu, serta karakteristik arsitektur dan nilai budayanya,” kata Liu.
Seiring menguatnya tren AI di seluruh China, sejumlah destinasi wisata utama mempercepat peningkatan sektor teknologi.
Destinasi wisata populer seperti Gunung Huangshan di Anhui, Gunung Lushan di Jiangxi, dan kawasan wisata Wushan di Chongqing juga telah mengintegrasikan DeepSeek untuk meningkatkan interaksi cerdas dan memberikan pengalaman yang lebih personal kepada pengunjung.
Inisiatif “pemandu lokal AI” dari layanan perjalanan China dan platform jejaring sosial Mafengwo pun semakin memperluas jangkauannya.
“Mereka lebih dari sekadar pemandu wisata, tetapi pakar yang menangkap esensi sebuah kota,” kata direktur lembaga penelitian destinasi Mafengwo Sun Yunlei.
Platform itu merekrut warga lama, yakni mereka yang telah tinggal di suatu lokasi selama lebih dari lima tahun, untuk membantu melatih model AI-nya, memberikan sentuhan lokal yang unik pada setiap pemandu virtual. Misalnya, aplikasi “bebek jahe AI” (ginger duck AI) di Fujian dapat dengan mudah merekomendasikan restoran-restoran yang lokasinya sulit dijangkau seperti di dalam gang, sementara aplikasi serupa di Guizhou terbilang ahli dalam memberikan kiat-kiat terbaik untuk menikmati masakan pedas.
Direktur eksekutif Institut Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Beijing, yang dinaungi Universitas Studi Internasional Beijing, Li Xinjian meyakini AI dapat memenuhi permintaan wisatawan untuk perjalanan yang disesuaikan serta memungkinkan objek-objek wisata menyediakan produk dan layanan yang sesuai secara akurat.
“Hal ini meningkatkan efisiensi dan pengalaman wisatawan sekaligus menyegarkan industri budaya dan pariwisata. Di masa mendatang, pemandu wisata AI diharapkan dapat melengkapi tenaga pemandu wisata manusia, bersama-sama memberikan layanan perjalanan yang lebih berkualitas dan lebih personal untuk membuat perjalanan menjadi lebih berkesan,” kata Li.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Mengenal lebih dekat Provinsi Hubei di China
- 9 Maret 2025
KBRI Beijing ajak media China promosikan wisata unggulan Indonesia
- 27 Februari 2025
Guizhou di China dorong wisata edukasi sains dengan teleskop FAST
- 21 Februari 2025
Rekomendasi lain
Hukum meninggalkan shalat Jumat 3 kali berturut-turut
- 29 Agustus 2024
Berapa jumlah soal dan bobot nilai seleksi PPPK 2024?
- 3 September 2024
Doa memakai dan melepas pakaian, Arab, latin, dan artinya
- 27 Agustus 2024
Baju adat Riau: mengenal jenis, sejarah beserta filosofinya
- 28 Agustus 2024
Cara buka rekening BNI, lebih mudah lewat mobile banking
- 1 Agustus 2024