
Majelis Masyayikh rancang standar mutu pendidikan tinggi pesantren
- Sabtu, 3 Mei 2025 09:49 WIB
- waktu baca 2 menit

Standar mutu Marhalah Tsaniyah (S2) dan Marhalah Tsalitsah (S3) bukan sekadar formalitas administratif, melainkan upaya sistematis untuk memastikan lulusan Ma’had Aly memiliki kedalaman ilmu, ketajaman metodologi…
Jakarta (ANTARA) – Majelis Masyayikh dan Kementerian Agama (Kemenag) tengah merancang standar mutu pendidikan tinggi pesantren jenjang magister dan doktor, dalam komitmennya mengukuhkan pendidikan pesantren sebagai bagian integral sistem pendidikan nasional.
“Standar mutu Marhalah Tsaniyah (S2) dan Marhalah Tsalitsah (S3) bukan sekadar formalitas administratif, melainkan upaya sistematis untuk memastikan lulusan Ma’had Aly memiliki kedalaman ilmu, ketajaman metodologi, dan kesiapan berkhidmat, di tengah masyarakat global yang dinamis,” ujar Sekretaris Majelis Masyayikh Muhyiddin Khotib di Jakarta, Sabtu.
Menurutnya, Majelis Masyayikh sebagai lembaga mandiri dan independen berwenang merumuskan dan menetapkan sistem penjaminan mutu pendidikan pesantren.
Majelis Masyayikh melakukan langkah-langkah strategis untuk memperkuat pendidikan pesantren melalui penyusunan standar mutu lulusan, kelembagaan, kerangka dasar dan struktur kurikulum Marhalah Tsaniyah (S2) dan Marhalah Tsalitsah (S3) Ma’had Aly.
Baca juga: Masyayikh: Sistem penjaminan mutu siapkan pesantren hadapi tantangan
“Ini bagian dari tanggung jawab keulamaan yang diwariskan dari generasi ke generasi,” kata dia.
Ia menjelaskan arah utama dari penyusunan standar mutu ini adalah untuk menjaga kesinambungan dan khitah keulamaan. Rancangan standar mutu yang disusun nanti, juga akan mencakup standar pendidikan (tarbiyah), standar karya ilmiah (bahts), dan standar pengabdian (khidmah) kepada masyarakat.
“Penyusunan standar mutu ini bertujuan menetapkan kerangka dasar minimum yang menjamin integritas akademik, kedalaman keilmuan, dan relevansi sosial lulusan Ma’had Aly, bukan untuk menyeragamkan antar lembaga,” katanya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno menekankan pentingnya menyusun standar nasional pendidikan pesantren yang utuh.
Baca juga: Majelis Masyayikh: Penjaminan mutu pastikan lulusan pesantren diakui
Menurut dia, standar mutu nasional untuk Ma’had Aly harus disusun berdasarkan karakteristik khas pesantren, tidak semata-mata mengikuti standar umum yang saat ini ada di perguruan tinggi.
“Majelis Masyayikh memiliki otoritas penuh dalam penentuan standar mutu pesantren. Kita akan rumuskan ini menjadi regulasi resmi,” kata dia.
Ia menggarisbawahi keunggulan khas Ma’had Aly yang tidak dimiliki oleh pendidikan tinggi umum.
“Keunggulan Ma’had Aly terletak pada kedalaman penguasaan kitab turats, sistem talaqqi, serta sanad keilmuan yang menjadikannya berbeda dari prodi di PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) atau perguruan tinggi umum,” kata Suyitno.
Baca juga: Wamenag: Sinergi Mahad Aly dan PTKIN dapat tingkatkan input mahasiswa
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Masyayikh: Sistem penjaminan mutu siapkan pesantren hadapi tantangan
- 25 November 2024
Majelis Masyayikh tegaskan komitmen bangun santri yang berdaya saing
- 21 November 2024
Majelis Masyayikh: Penjaminan mutu pastikan lulusan pesantren diakui
- 15 November 2024
Majelis Masyayikh luncurkan aplikasi penjaminan mutu bagi pesantren
- 13 November 2024
Majelis Masyayikh tekankan perlindungan bagi lulusan pesantren
- 3 November 2024
Rekomendasi lain
Formasi CPNS Basarnas 2024 dan tahapan seleksinya
- 22 Agustus 2024
Daftar ponsel yang tidak bisa pakai WhatsApp mulai tahun 2025
- 26 Desember 2024
Simak, ini syarat peserta didik mendapatkan KJP Plus
- 6 Desember 2024
Otorita IKN buka 600 lowongan untuk CPNS 2024
- 23 Agustus 2024
Lirik lagu “Nemen” oleh NDX AKA dan maknanya
- 9 September 2024
Jumlah keuskupan di Indonesia dan nama-nama uskup
- 27 Agustus 2024
Niat mandi sunnah sebelum puasa Ramadhan, sucikan diri jelang ibadah
- 28 Februari 2025