
Inflasi emas pada April 2025 tertinggi sejak September 2020
- Jumat, 2 Mei 2025 12:53 WIB
- waktu baca 2 menit

Inflasi emas perhiasan yang terjadi di bulan April ini tertinggi sejak September 2020 karena pada Agustus 2020 itu terjadi inflasi emas sebesar 10,75 persen,
Jakarta (ANTARA) – Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyampaikan bahwa inflasi bulanan komoditas emas pada April 2025 yang tercatat sebesar 10,52 persen month-to-month (mtm) merupakan tingkat inflasi tertinggi sejak September 2020.
“Inflasi emas perhiasan yang terjadi di bulan April ini tertinggi sejak September 2020 karena pada Agustus 2020 itu terjadi inflasi emas sebesar 10,75 persen,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Jumat.
Menurut data Rata-Rata Harga Emas di Jakarta Hasil Statistik Harga Konsumen BPS, terjadi peningkatan harga emas dari Rp785.406 pada Juli 2020 menjadi Rp869.893 pada Agustus 2020, atau sebesar 10,75 persen mtm.
Pada bulan berikutnya, kenaikan harga emas terjadi dari Rp869.893 pada Agustus 2020 menjadi Rp878.880 pada September 2020, atau sebesar 1,03 persen mtm.
Baca juga: Emas Antam pada Jumat kembali merosot, kini jadi Rp1,912 juta per gram
Pudji menuturkan bahwa kenaikan harga emas pada April 2025 juga menandakan bahwa inflasi komoditas tersebut telah terjadi berturut-turut selama 20 bulan terakhir.
Pihaknya mencatat bahwa deflasi emas terakhir kali terjadi pada Agustus 2023 dengan nilai 0,3 persen mtm, yang kemudian diikuti oleh inflasi sebesar 0,41 persen pada September 2023.
“Meningkatnya inflasi emas perhiasan ini terjadi seiring dengan kenaikan harga emas dunia,” ucapnya.
Pudji menyatakan bahwa emas merupakan salah satu kontributor terbesar inflasi bulanan pada April 2025 dengan andil sebesar 0,16 persen, selain tarif listrik (0,97 persen), bawang merah (0,06 persen), cabai merah (0,04 persen), serta tomat (0,03 persen).
Baca juga: Harga emas di Pegadaian kompak anjlok pada 2 Mei
Ia mengatakan bahwa emas juga menjadi salah satu komoditas dengan andil tertinggi terhadap inflasi tahunan pada April 2025 yang tercatat mencapai 1,95 persen year-on-year (yoy).
Komoditas emas memberikan andil terbesar senilai 0,52 persen, diikuti dengan ikan segar 0,14 persen, tarif air minum PAM 0,14 persen, kopi bubuk 0,11 persen, dan minyak goreng 0,11 persen.
Pudji menuturkan bahwa inflasi bulanan sebesar 1,17 persen mtm pada April 2025 itu ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,22 pada Maret 2025 menjadi 108,47 pada April 2025.
“Secara year-on-year juga terjadi inflasi sebesar 1,95 persen dan secara tahun kalender atau year-to-date terjadi inflasi sebesar 1,56 persen,” imbuhnya.
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Inflasi November 0,30 persen, ekonom soroti tekanan harga emas
- 3 Desember 2024
Inflasi tahunan Jakarta pada November sebesar 1,58 persen
- 2 Desember 2024
BPS Jatim: Bawang merah hingga emas dorong inflasi 0,24 persen
- 2 Desember 2024
BPS: Inflasi November 2024 lebih tinggi dibanding Oktober 2024
- 2 Desember 2024
Rekomendasi lain
Jenis kartu kredit Bank Mandiri dan limit transaksinya
- 2 Oktober 2024
Lirik lagu Lady Gaga dan Bruno Mars “Die With a Smile”
- 27 Agustus 2024
Jadwal lengkap tahapan seleksi pengadaan PPPK tahun 2024
- 10 Oktober 2024
Berkualitas harga terjangkau, ini daftar 8 sepatu lari lokal
- 19 September 2024
Menu Mie Gacoan dan harganya
- 12 Juli 2024