Legislator: Rusia, China bisa jadi penjamin kesepakatan nuklir AS-Iran

Legislator: Rusia, China bisa jadi penjamin kesepakatan nuklir AS-Iran

  • Rabu, 16 April 2025 10:05 WIB
  • waktu baca 2 menit
Legislator: Rusia, China bisa jadi penjamin kesepakatan nuklir AS-Iran
Ilustrasi Iran. ANTARA/Anadolu/py

Teheran (ANTARA) – Rusia dan China dapat menjadi penjamin dalam kesepakatan antara Amerika Serikat dan Iran terkait komitmen Teheran untuk tidak mengembangkan program senjata nuklir.

Hal ini disampaikan oleh Abolfazl Zohrevand, seorang legislator dan anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, kepada RIA Novosti.

Menurut Zohrevand, Rusia dan China memenuhi syarat untuk menjadi penjamin karena keduanya merupakan negara anggota Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT), serta juga merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Sebelumnya pada Senin (14/4), Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, menyatakan bahwa Italia telah menyetujui untuk menjadi tuan rumah putaran kedua perundingan antara AS dan Iran. Pernyataan itu telah dikonfirmasi pula oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi.

Namun kemudian, Kementerian Luar Negeri Iran menyampaikan bahwa putaran kedua akan tetap berlangsung di Muscat, Oman, pada 19 April mendatang.

“(Presiden AS) Donald Trump pernah menyatakan bahwa satu-satunya masalah baginya adalah memastikan Iran tidak bergerak menuju pengembangan bom nuklir. Jika memang hanya itu masalahnya, maka hal tersebut bisa diselesaikan — apalagi mengingat Rusia dan China adalah anggota NPT dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB,” ujar Zohrevand.

“Mereka bisa berperan aktif sebagai penjamin dalam kesepakatan antara Iran dan Amerika terkait komitmen tidak membuat bom nuklir, sekaligus mencegah Eropa dan Amerika mengulang ‘permainan’ seperti yang mereka lakukan dalam kesepakatan nuklir sebelumnya,” kata Zohrevand menambahkan.

Zohrevand melanjutkan, Amerika Serikat memiliki kepentingan untuk menjauhkan Iran dari Rusia dan China.

Namun, menurutnya, “jika Iran, Rusia, dan China bersikap waspada dan bekerja sama dengan baik, maka dunia tidak akan kembali mengalami fenomena ‘era unipolar’ seperti sebelumnya.”

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Selesaikan program nuklir Iran via dialog, bukan ancaman agresif

Baca juga: Wamenlu Iran: AS bisa raih kesepakatan nuklir bila tidak mengancam

Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    KPK Serahkan Berkas Jawab Gugatan Praperadilan MAKI yang Minta Bobby Diperiksa

    Jakarta – Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengajukan praperadilan yang salah satu gugatannya meminta hakim memerintahkan KPK memeriksa Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution. KPK telah menyerahkan jawaban tertulis terkait…

    Kapolda Metro Jaya Buka UKW 2025, Ingatkan Wartawan Tangkal Hoaks

    Jakarta – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri membuka kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) 2025 yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dengan dukungan Polda Metro Jaya. Kegiatan tersebut…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *