Menbud berharap MoU kerja sama budaya RI-Turki segera rampung

Menbud berharap MoU kerja sama budaya RI-Turki segera rampung

  • Jumat, 14 Maret 2025 08:35 WIB
  • waktu baca 2 menit
Menbud berharap MoU kerja sama budaya RI-Turki segera rampung
Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon saat menghadiri acara Iftar Ramadan di Yunus Emre Institute, Jakarta, Kamis (13/3/2025). (ANTARA FOTO/Asri Mayang Sari)

Jakarta (ANTARA) – Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon berharap Nota Kesepahaman (MoU) baru dengan Turki tentang kerja sama budaya, yang mencakup pertukaran seni, pendidikan, dan pelestarian warisan segera rampung.

“Saya berharap kita dapat mempercepat prosesnya, karena saya yakin perjanjian ini akan semakin memperkuat hubungan kita untuk generasi mendatang,” kata Fadli saat menghadiri acara Iftar Ramadan di Yunus Emre Institute, Jakarta, Kamis malam.

Kedutaan Besar Turki berencana melakukan kerja sama dalam restorasi dan pelestarian artefak Islam, selain di bidang pariwisata dan pendidikan.

Fadli menyambut baik rencana Kedubes Turki tersebut, mengingat hubungan sejarah, budaya dan ekonomi yang kuat antara kedua negara.Ia menilai bahwa budaya selalu menjadi jembatan yang kuat antara masyarakat, dan tradisi Islam telah memainkan peran penting dalam membentuk peradaban Indonesia dan Turki.

“Di sini kita diingatkan tentang warisan penyair Turki Yunus Emre dan Rumi, pengaruh mendalam para ulama Islam, serta ekspresi dan ritual budaya seperti Darwis Berputar (tarian Sufi). Di Indonesia, kita melihat ekspresi serupa melalui kaligrafi Islam, musik, sastra, dan seni pertunjukan,” katanya.

Fadli mengatakan tradisi Ramadan yang kaya di Indonesia seperti Nyorog di Jakarta (mengirim bingkisan kepada sanak saudara yang lebih tua), Cucurak di Jawa Barat (makan bersama menjelang Ramadhan), Padusan di Yogyakarta (ritual pembersihan sebelum puasa), Malamang di Sumatera Barat (memasak makanan khas Minangkabau), Meugang di Aceh (memasak daging dan menikmatinya bersama jelang Ramadhan), juga mencerminkan keberagaman budaya Indonesia.

“Hal ini layak mendapat pengakuan global yang jauh lebih besar… terutama karena studi seni dan budaya Islam sering kali mengabaikan kawasan Asia Tenggara,” ucapnya.

Dengan semangat ini, lanjut Fadli, pihaknya juga menyatakan minat untuk bergabung ke dalam proposal nominasi bersama untuk Warisan Budaya Takbenda (ICH) UNESCO dengan Turki, termasuk ekspasi beberapa elemen ICH yang telah ditetapkan oleh Turki, seperti Iftar dan kaligrafi.

Fadli menambahkan bahwa Ramadhan sekaligus menjadi momen untuk solidaritas dan komitmen kemanusiaan.

“Indonesia dan Turki telah lama berdiri bersama dalam memajukan perdamaian dan keadilan global, khususnya dalam mendukung hak-hak Palestina. Mari kita tegaskan kembali dedikasi kita pada diplomasi budaya sebagai alat untuk persatuan, perdamaian, dan saling pengertian,” katanya.

Baca juga: Pusat budaya Indonesia diresmikan di Turki

Baca juga: KJRI Istanbul gelar resepsi bisnis dan budaya

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Kapolri Minta Brimob Tingkatkan Hard-Soft Approach untuk Hadapi KKB di Papua

    Depok – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta Brimob Polri meningkatkan kemampuan dalam menghadapi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Dia mengatakan Brimob yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz harus…

    Misi Dagang & Investasi Jatim-Singapura Catatkan Transaksi Rp 4,1 T Lebih

    Jakarta – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan misi dagang dan investasi Jatim-Singapura mencatatkan transaksi di angka Rp 4.163 triliun lebih. Angka itu dihasilkan dari 21 transaksi. Khofifah menegaskan…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *