PetroChina minta pemerintah atasi kelangkaan alat pengeboran migas

PetroChina minta pemerintah atasi kelangkaan alat pengeboran migas

  • Sabtu, 8 Maret 2025 00:30 WIB
  • waktu baca 2 menit
PetroChina minta pemerintah atasi kelangkaan alat pengeboran migas
Exploration Manager PetroChina Jabung Hendra Niko Saputra (kiri) bersama Drilling Operation Manager PetroChina International Jabung Kiki Ariefianto (kanan) dalam acara buka puasa bersama di Jakarta, Jumat (7/3/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri)

Kami membutuhkan perhatian dari pemangku kebijakan untuk memperhatikan hal ini

Jakarta (ANTARA) – PetroChina International Jabung Ltd meminta pemerintah dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mengatasi kelangkaan alat pengeboran migas.

“Kami membutuhkan perhatian dari pemangku kebijakan untuk memperhatikan hal ini (kelangkaan alat pengeboran),” ucap Drilling Operation Manager PetroChina International Jabung Kiki Ariefianto ketika ditemui di Jakarta, Jumat.

Kiki menjelaskan bahwa implikasi dari kelangkaan alat pengeboran sumur migas alias rig adalah meningkatnya biaya pengeboran secara signifikan.

Misalkan, ketika pemerintah meminta kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk meningkatkan produksi, maka semakin banyak KKKS yang membutuhkan alat pengeboran sumur migas.

Tingginya permintaan atau demand atas alat pengeboran yang tidak selaras dengan ketersediaan alat pengeboran lantas menyebabkan biaya pengeboran akan naik dengan signifikan.

Baca juga: PetroChina Jabung bor sembilan sumur tingkatkan produksi minyak

Baca juga: SKK Migas-Petrochina tajak sumur eksplorasi migas di Betara

“Ini menyulitkan kami sebagai operator,” ucapnya.

Kiki masih melihat kesempatan atau peluang bagi kegiatan hulu migas di Indonesia. Hingga kini, kata dia, PetroChina masih menjaga produksi migas di kisaran 50–55 juta barel ekuivalen per hari (MBOEPD).

“Kalau kami tidak melakukan apa-apa, tidak mengebor, mungkin pada saat ini kami sudah tidak berproduksi lagi. Ini karena cepatnya lanjut decline produksi dari minyak dan gas di lapangan kami,” kata dia.

Di sisi lain, Exploration Manager PetroChina Jabung Hendra Niko Saputra yang juga hadir dalam kesempatan tersebut memaparkan bahwa PetroChina akan melakukan persiapan pengeboran untuk salah satu seismik pada akhir semester kedua 2025.

Insyaallah kami mulai persiapan pengeboran untuk salah satu seismik pada akhir semester II 2025,” kata Niko.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Awan Lenticularis Muncul di Tanggamus Lampung, Begini Penjelasan BMKG

    Tanggamus – Awan berbentuk pusaran atau awan lenticularis muncul di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan soal fenomena ini. Dilansir detiksumbagsel, Kamis (18/12), dalam video…

    Rano Karno Buka Jakarta Drum Corps International, Cerita Pengalaman di Banten

    Jakarta – Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno membuka event Jakarta Drum Corps International 2025. Rano menargetkan indeks city atau peringkat kota global Jakarta bisa meningkat dengan adanya event tersebut.…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *