Petani Desa Ampukung Tabalong budidaya padi apung di lahan rawa

Petani Desa Ampukung Tabalong budidaya padi apung di lahan rawa

  • Jumat, 31 Januari 2025 19:07 WIB
Petani Desa Ampukung Tabalong budidaya padi apung di lahan rawa
Petani Desa Ampukung membudidayakan padi apung di lahan rawa di Kelua, Kabupaten Tabalong, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Diskominfo Tabalong)

Tabalong, Kalsel (ANTARA) – Petani dari Desa Ampukung, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, antusias untuk membudidayakan padi apung di lahan rawa.

Para petani yakin budidaya padi apung dapat meningkatkan ketahanan pangan daerah dengan potensi ratusan hektare lahan rawa yang ada di Desa Ampukung dan sekitarnya,

Petani Milenial Desa Ampukung Rudini di Kelua, Kabupaten Tabalong, Jumat, mengaku bersyukur dengan adanya bantuan padi apung. Dia juga berharap dukungan dari SKPD terhadap budidaya padi apung dapat terus berkelanjutan.

Bantuan tanam padi apung ini diberikan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Ampukung, Kecamatan Kelua.

Gapoktan yang dapat bantuan di antaranya Kelompok Tani Al-Falah, Kelompok Tani An-Noor, Kelompok Tani Sejahtera Mandiri, Ruhui Rahayu, dan Sugih Mufti.

Dia juga mengatakan, bantuan penunjang yang diberikan meliputi 1.700 styrofoam, 35.000 pot, 50 kilogram pupuk jenis Nutri Zinc, serta bantuan pupuk baik jenis urea maupun NPK, dan berbagai penunjang lainnya.

“Untuk bantuan ini kami sangat berterima kasih kepada Bank Indonesia. Ke depannya, Insya Allah, kami akan melaksanakan kembali sebuah inovasi terhadap ketahanan pangan, khususnya di tanaman padi,” ucapnya.

Bukan itu saja, ujar Rudini, pihaknya juga memohon kepada seluruh dinas terkait, baik dinas kabupaten, dinas pertanian provinsi, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk selalu mendukung kegiatan tanam padi, khususnya di wilayah Desa Ampukung.

Gapoktan Ampukung juga mengevaluasi hasil tanam padi apung kali ini, jika hasilnya memuaskan, tidak menutup kemungkinan tahun depan akan lebih banyak memanfaatkan lahan rawa untuk tanam padi apung yang saat ini masih tersedia seluas 432 hektare. Bahkan, para petani mempertimbangkan potensi ekowisata budidaya padi apung di lokasi tersebut.

Sementara itu, Kepala DPKP Provinsi Kalsel Syamsir Rahman beberapa waktu lalu mengapresiasi bagi para kelompok tani untuk mengembangkan budi daya padi apung.

Menurut Syamsir, dukungan pengembangan budi daya padi apung ini merupakan bagian dari upaya peningkatan ekonomi kelompok tani.

Dia juga memastikan Pemprov Kalsel akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani secara berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan pada budidaya padi apung.

“Mudah-mudahan melalui program budidaya padi apung tidak ada lagi permasalahan petani gagal panen akibat lahan yang terendam,” ujar Syamsir.

Pewarta: Gunawan Wibisono
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Gubernur Kepri ingatkan jamaah haji beri perhatian lebih kepada lansia

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Info Haji 2025 Gubernur Kepri ingatkan jamaah haji beri perhatian lebih kepada lansia Jumat, 2 Mei 2025 05:55…

    PPIH Surabaya laporkan satu calon haji alami penundaan keberangkatan

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Info Haji 2025 PPIH Surabaya laporkan satu calon haji alami penundaan keberangkatan Jumat, 2 Mei 2025 05:45 WIB…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *