Menaker: Produktivitas kerja jadi tantangan besar Indonesia

Menaker: Produktivitas kerja jadi tantangan besar Indonesia

  • Sabtu, 11 Januari 2025 16:03 WIB
Menaker: Produktivitas kerja jadi tantangan besar Indonesia
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Prof Yassierli memberikan paparan dalam dialog nasional yang diselenggarakan Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (11/1/2025). (Antara/HO-Humas Unand)

Padang (ANTARA) – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Yassierli mengungkapkan produktivitas pekerja di Tanah Air masih menjadi tantangan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Masalah kita saat ini adalah produktivitas yang masih rendah dan itu harusnya tidak boleh terjadi,” kata Menaker Yassierli di Padang, Sabtu.

Baca juga: Menaker usul materi produktivitas masuk kurikulum perguruan tinggi

Hal tersebut disampaikan Menteri Ketenagakerjaan pada silaturahim dan dialog nasional alumni Universitas Andalas bertajuk “Penguatan Aspek Ketenagakerjaan dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional”.

Menaker menyebut sektor pertanian, perdagangan, manufaktur adalah tiga contoh aspek yang mempunyai proporsi besar, namun produktivitas yang dihasilkan tergolong kecil atau rendah. Sebaliknya, pertambangan, real estate, komunikasi dan informasi memiliki produktivitas tinggi, namun proporsi tenaga kerja terbilang kecil.

Untuk mengatasi persoalan produktivitas tersebut Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan kebijakan triple skilling pelatihan vokasi yang fokus pada skilling, reskilling dan upskilling. Ketiga aspek ini dibutuhkan, karena tuntutan dunia industri terus berubah.

Peningkatan skilling akan menyasar pencari kerja atau fresh graduate, sehingga bisa menekan angka pengangguran. Kemudian, reskilling ditujukan bagi pekerja yang berpotensi terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) dan upskilling untuk meningkatkan kompetensi kerja, sehingga bisa meningkatkan produktivitas serta daya saing di perusahaan.

Baca juga: Pemerintah terus tingkatkan produktivitas dan kompetensi tenaga kerja

Baca juga: Kemnaker dorong unit kerja internal bekerja kedepankan produktivitas

Skilling, reskilling dan upskilling ini penting, karena 63 persen dunia industri mengatakan terdapat gap dengan yang dibutuhkannya dari lulusan perguruan tinggi di Indonesia,” paparnya.

Dalam paparannya, Yassierli mengatakan produktivitas Indonesia masih kalah dari negara ASEAN seperti Vietnam. Dalam sebuah riset 10 persen tenaga kerja di Negeri Naga Biru (Vietnam) merupakan hasil dari pendidikan vokasi.

“Sementara di Indonesia tenaga kerja kita tidak sampai satu persen yang hasil pendidikan vokasi,” sebut dia.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Santri di Wonogiri Tewas Diduga Dirundung, 3 Anak Ditetapkan ABH

    Jakarta – Seorang santri inisial MMA (12) tewas diduga menjadi korban penganiayaan dan perundungan (bullying) di Pondok Pesantren (Ponpes) Santri Manjung, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Polisi menetapkan tiga anak sebagai…

    Duduk Perkara Bahlil Copot Ijeck dari Ketua DPD Golkar Sumut

    Jakarta – Anggota DPR RI Musa Rajekshah atau Ijeck dicopot dari posisi ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Pergantian itu disebut untuk kepentingan musyawarah daerah (Musda). Dirangkum detikcom,…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *