Veronica Tan: Perempuan harus berdaya agar tak jadi korban kekerasan

Veronica Tan: Perempuan harus berdaya agar tak jadi korban kekerasan

  • Jumat, 20 Desember 2024 23:07 WIB
Veronica Tan: Perempuan harus berdaya agar tak jadi korban kekerasan
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan saat menghadiri Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKtP) yang digelar oleh Yayasan Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. (ANTARA/HO-KemenPPPA)

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan mengatakan bahwa perempuan harus berdaya agar tidak menjadi korban kekerasan.

“Salah satu akar permasalahan yang membuat perempuan mengalami kekerasan adalah faktor ekonomi dan rendahnya edukasi dalam keluarga. Padahal unsur yang paling penting dalam pemberdayaan adalah SDM yang tangguh. Maka dari itu, pemerintah akan fokus pada bagaimana membuat SDM di Indonesia, khususnya perempuan dan anak, menjadi tangguh dan berdaya. Jika mereka sudah tangguh dan berdaya maka mereka akan mampu menghadapi masalah dengan jalan yang lebih baik,” kata Veronica Tan dalam keterangan, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, perempuan saat ini masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan mulai dari kekerasan hingga masalah ekonomi.

Oleh karena itu, sinergisitas dan kolaborasi seluruh pihak penting dalam memberdayakan perempuan agar terhindar dari kekerasan.

“Masih banyak faktor yang membuat perempuan pada posisi yang tidak menguntungkan, salah satunya budaya patriarki yang masih ada di sekeliling kita. Gerakan untuk mendukung perempuan terbebas dari masalah kekerasan harus terus dilakukan dengan melibatkan kolaborasi multi pihak,” tuturnya.

Veronica Tan mengatakan dalam upaya mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, KemenPPPA akan meluncurkan Ruang Bersama Indonesia (RBI) pada puncak peringatan Hari Ibu ke-96 tahun 2024 di Tangerang, Banten.

RBI adalah kelanjutan dari program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) dimana semua dimulai dari desa.

RBI akan menjadi gerakan bersama untuk mewujudkan pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak, serta perlindungan perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.

“RBI dapat menjadi salah satu sarana kolaborasi dalam menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. RBI ini adalah ruang bersama yang didasarkan dari gerakan gotong royong untuk memberikan energi positif demi kepentingan terbaik bagi perempuan dan anak. Ini akan menjadi ruang edukasi yang interaktif untuk memberdayakan keluarga agar dapat memberikan energi positif kepada anak-anak karena banyak kasus kekerasan yang terjadi dilatarbelakangi permasalahan keluarga,” kata Veronica Tan.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Menko Yusril: Hambali tak diizinkan masuk ke wilayah RI jika bebas

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Menko Yusril: Hambali tak diizinkan masuk ke wilayah RI jika bebas Jumat, 13 Juni 2025 12:22 WIB waktu…

    BMKG ungkap tiga faktor pemicu suhu udara dingin di NTB

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi BMKG ungkap tiga faktor pemicu suhu udara dingin di NTB Jumat, 13 Juni 2025 12:21 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *