KemenPPPA minimalisasi anak candu gawai lewat permainan tradisional

KemenPPPA minimalisasi anak candu gawai lewat permainan tradisional

  • Jumat, 6 Desember 2024 22:03 WIB
KemenPPPA minimalisasi anak candu gawai lewat permainan tradisional
Iluatrasi – Tiga anak bermain ular tangga di Taman Baca Masyarakat Bougenvile, Pemancar, Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (21/7/2024). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wpa

Malang Raya (ANTARA) – Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) berkomitmen memaksimalkan Ruang Bersama Merah Putih (RBMP) sebagai sarana memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak guna meminimalisasi kecanduan menggunakan gawai.

Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi di Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan permainan tradisional syarat akan nilai-nilai sosial, seperti mengajarkan arti gotong royong dan rasa kebersamaan.

“Kalau dilihat dampak kecanduan gadget terhadap anak sangat tidak baik, maka kami tawarkan solusinya di Ruang Bersama Merah Putih menyediakan permainan tradisional berbasis kearifan lokal,” kata Arifatul.

Menurutnya, membumikan permainan tradisional mampu menumbuhkan empati dan rasa simpati pada anak. Selain itu, mengembangkan kreativitas dan keterampilan, sekaligus menghadirkan wadah berekspresi.

Baca juga: Menteri PPPA ingatkan orang tua tanamkan nasionalisme pada anak

Baca juga: Menteri PPPA persilakan mahasiswa magang di RBMP

Lebih lanjut, kata dia, dengan pola tersebut yang dijalankan melalui RBMP, maka karakter pada anak akan terbentuk secara kuat. Dampaknya, memberikan keuntungan bagi laju perkembangan pembangunan bangsa Indonesia di masa mendatang.

“Kita sebagai orang tua ini tidak bisa hanya sekadar melarang tapi harus memberikan solusi. Mengajarkan nilai tidak boleh curang dan harus sportif, karakternya terbentuk,” ujarnya.

Di samping itu, alasan memasukkan permainan tradisional di dalam pelaksanaan RBMP juga untuk mengajarkan nilai toleransi kepada anak.

“Permainan tradisional, bermainnya ramai-ramai dan dari situ mengenalkan teman-teman sebaya dengan beragam latar belakang, suku sampai agama. Saya yakin nanti waktu dewasa anak-anak ini tidak akan membeda-bedakan,” kata dia.

Arifatul menyatakan penerapan program pengenalan permainan tradisional kepada anak-anak tentu juga melibatkan banyak pihak, seperti pemerintah daerah hingga sejumlah kementerian terkait.

Strategi ini guna menindak lanjuti arahan dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang meminta seluruh jajaran kementerian memperkuat kolaborasi dengan pemerintah di tingkat daerah.

“Beliau menyampaikan tidak ada satupun kementerian yang bisa bekerja sendiri. Semua berkolaborasi,” ucap dia.

Selain itu, dirinya menambahkan RBMP merupakan program yang memang dirancang memperkuat pembangunan kemandirian, bedaya saing, dan inklusif, khususnya di lingkungan pedesaan.

“Ruang Bersama Merah Putih ini akan menjadi sebuah gerakan dari seluruh komponen masyarakat untuk menciptakan rasa memiliki terhadap desa dan empati terhadap sesama anggota masyarakat dapat terwujud,” kata dia.*

Baca juga: Menteri PPPA: Data jadi acuan atasi kekerasan terhadap perempuan

Baca juga: Menteri Arifah belum bisa jenguk ibu korban kekerasan di Jaksel

Pewarta: Willi Irawan/Ananto Pradana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Gubernur Kepri ingatkan jamaah haji beri perhatian lebih kepada lansia

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Info Haji 2025 Gubernur Kepri ingatkan jamaah haji beri perhatian lebih kepada lansia Jumat, 2 Mei 2025 05:55…

    PPIH Surabaya laporkan satu calon haji alami penundaan keberangkatan

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Info Haji 2025 PPIH Surabaya laporkan satu calon haji alami penundaan keberangkatan Jumat, 2 Mei 2025 05:45 WIB…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *