Artefak Rasulullah dipamerkan di Masjid At-Tin

featured image

Jakarta (Redaksi Pos) – Yayasan Istana Al-Quran Indonesia Peduli Bersama Penerbit Al-Quran Maktabah Al- Fatih menggelar pameran artefak atau peninggalan Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

“Pameran ini mulai digelar sejak 20 Maret hingga 14 April 2023,” kata Panitia Penyelenggara Pameran Artefak Rasulullah, Muhammad Hadi Haz di sela-sela kegiatan pameran di Masjid At-Tin, Rabu.

Pameran artefak ini, kata Hadi, menampilkan 24 item peninggalan Rasulullah beserta keluarganya dan juga peninggalan senjata atau perabotan dari Kesultanan Turki Utsmani.

“Di sini kami menghadirkan 24 item, mulai dari sorban Imamah Rasulullah, sampai pedang, tongkat, ada rambut dan jenggotnya Rasul. Ekstrak keringat, cawan minum, siwak dan darah bekam Rasul juga ditampilkan,” ujarnya.

Pameran artefak Rasulullah yang kedua kali dihadirkan di Masjid At-Tin ini ditujukan untuk mengajak umat muslim lebih mengenal sosok Rasulullah secara nyata.

Baca juga: Yuk lihat artefak peninggalan Nabi Muhammad di Jakarta Islamic Heart

Pameran ini ditujukan supaya umat muslim mengenal Rasulullah lebih dekat melalui benda-benda peninggalannya. “Istilahnya kita napak tilas. Jadi semakin kita tahu tentang barang-barang peninggalan Rasulullah, tentunya akan menambah keimanan kita kepada Allah SWT,” tutur Hadi.

Pameran tersebut dibuka pukul 10.00-22.00 WIB. Untuk tiket masuknya, pengunjung dimintakan infaq sebesar Rp65 ribu.

“Pameran ini terbuka untuk umum, untuk tiket masuknya ke pameran ini kami minta infaqnya Rp65 ribu,” ujarnya.

Setelah menggelar pameran artefak Rasulullah di Masjid At-Tin, pihaknya akan melakukan “motorway convey” ke beberapa daerah, seperti Sumatera.

Baca juga: Ketua DPD RI kunjungi pameran Artefak Nabi di Jakarta Islamic Heart

Salah satu Muthowwif atau petugas penjaga artefak peninggalan Rasulullah, Raihan mengutarakan, koleksi yang ditampilkan memiliki sertifikasi resmi pengujian keasliannya.

“Artefak koleksi peninggalan Rasulullah Muhammad SAW ini sebagian besar sudah tersertifikasi. Sertifikasi ini membuktikan melalui pengujian sanad, berdasarkan ahli waris secara turun temurun bersambung ke pemilik aslinya,” ujarnya.

Artefak yang ditampilkan beserta sertifikasinya tersebut merupakan benda asli yang benar-benar pernah digunakan oleh Rasulullah SAW. Sedangkan yang tidak, ditampilkan berupa replika yang diciptakan persis seperti aslinya.

Dia menambahkan, asal artefak ini tersebar dari sejumlah kota dan negara di Timur Tengah, seperti Mekah, Madinah, Jordania, Yaman serta Suriah.

Pameran artefak ini di Redaksi Posnya menampilkan sorban Rasulullah SAW yang dipercayai sebagai sorban favorit Nabi. Sorban tersebut terbuat dari serat kayu dan berwarna hijau lRedaksi Posn bahan bakunya dari daun, sedangkan untuk bagian peci terbuat dari serat kayu cipres.

Terdapat juga jenggot baginda Rasullullah SAW, helaian rambut, darah bekam, ekstrak keringat, tanah makam, kiswah makam, wadah air minum, tongkat. Bahkan bekas tapak kaki Nabi Muhammad maupun bekas kaki unta yang kerap kali dikendarainya.

 

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor: Sri Muryono

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2023

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *