Berawal Hanya 23 Anggota, Kini GAPKI Beranggotakan 721 Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit – InfoSAWIT

featured image

InhuPost, JAKARTA – Pada awal berdiri Gabungan Pengusaha Gapki tahun 1981 silam, hanya beranggotakan sebanyak 23 perusahaan perkebunan sawit. Kondisi itu bertahan hingga tahun 1989. Penambahan anggota pun tercatat sangat minim sekali.

Baru pada 1990, ketika program PBSN I hingga III yang berjalan sukses, jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit pun terus bertambah. Demikian pula dengan suksesnya program pembangunan perkebunan, yang mengawinkan Redaksi Pos pelaku usaha dan petani yang dijalankan pemerintah dan diberi nama Program Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans). Seketika itu produksi CPO pun melonjak tajam menjadi 5 juta ton per tahun.

Luas areal perkebunan kelapa sawit bertambah luas. Jika pada 1980 hanya mencapai 290 ribu hektare (ha), maka pada 1990 melesat menjadi 1,1 juta ha atau naik sekitar 5 kali lipat. Wajar bila kemudian jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit pun ikut terkerek naik kala itu.

BACA JUGA: Kabar Terbaru MUNAS XI GAPKI, Masih Gunakan AD/ART Tahun 2018

Pertumbuhan perkebunan kelapa sawit pun akhirnya tidak hanya terkosentrasi di Sumatera Utara, lRedaksi Posn menyebar hingga ke wilayah lainnya diseluruh Sumetara. Akhirnya merambah sampai ke pulau Kalimantan dan Sulawesi. Sehingga areal perkebunan kelapa sawit nasional kini tercatat telah seluas 8,1 juta ha.

Semakin meluasnya areal perkebunan kelapa sawit tersebut mendorong pengembangan organisasi Gapki, sehingga pembentukan kompartemen dan cabang Gapki pun dilakukan. Dituturkan Manggabarani, pada masa ia menjabat sebagai Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (2004-2009). Pihaknya mendorong organisasi Gapki untuk terus berkembang.

Bahkan kala itu, saat Achmad Manggabarani masih menjabat Dirjebun kementan, sempat membuat surat edaran keseluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia guna menjadi anggota Gapki dan membesarkan anggota ini. “Bahkan hingga ke Kalimantan,” papar Manggabarani yang kini juga sebagai ketua Dialogue board Pengembangan Perkebunan Strategis Berkelanjutan (FP2SB).

BACA JUGA: Mengenal GAPKI Lebih Dekat, Didirikan di Medan Hingga Pindah Ke Jakarta

Alasan Manggabarani begitu antusias mendorong organisasi ini, lRedaksi Posn hanya dengan wadah organisasilah suara pelaku perkebunan bisa disatukan. Disamping tentunya organisasi itu bisa menjadi penyambung “lidah” pelaku usaha sawit ke pemerintah.

Tercatat saat ini, keanggotaan GAPKI sudah terdapat 721 perusahaan perkebunan kelapa sawit, yang tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi, Bengkulu dan Aceh. (T2)

Sumber: Majalah InhuPost edisi April 2012

Dibaca : 954

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Replace”, caranya klik link InhuPost-News Replace, kemudian join. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *