Jaga Kesuburan Lahan Sawit, Perhatikan Cara Pemupukan – InfoSAWIT

featured image

InhuPost, JAKARTA – Untuk menjaga kesuburan tanah diperlukan pemupukan agar keseimbangan biologi, fisika dan kimia tanah tetap terjaga. Dengan mengandalkan sediaan hara dari tanah yang ada saja, tanpa penambahan hara, produksi perkebunan kelapa sawit akan semakin merosot.

Hal ini disebabkan ketimpangan Redaksi Pos  pasokan hara dan kebutuhan tanaman kelapa sawit. Hara dalam tanah secara berangsur-angsur akan berkurang karena terangkut bersama hasil panen, air limpasan permukaan, erosi atau penguapan. Pengelolaan hara terpadu Redaksi Pos pemberian pupuk dan pembenah akan meningkatkan efektivitas penyediaan hara serta menjaga mutu tanah agar tetap berfungsi secara lestari.

Tujuan utama pemupukan adalah menjamin ketersediaan hara secara optimum untuk mendukung pertumbuhan tanaman sawit sehingga diperoleh peningkatan hasil panen. Sebelum melakukan pemupukan, ada baiknya kita mengenal apa itu pupuk. Pupuk adalah bahan atau unsur-unsur dalam bentuk senyawa Kimia Organik maupun anorganik yang berguna untuk tanah & nutrisi tanaman kelapa sawit.

BACA JUGA: Supaya Budidaya Kelapa Sawit Menuai Hasil Selangit Secara Berkelanjutan

Sementara pemupukan berarti pengaplikasian bahan/unsur-unsur kimia organik maupun anorganik yang ditujukan untuk mengubah sifat fisik, biologi dan kimia tanah serta mengganti kehilangan unsur hara dalam tanah serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sehingga dapat meningkatkan produktiitas tanaman.

Yang juga harus diperhatikan, pemupukan harus dilakukan secara benar dan tepat yang sering diistilahkan dengan 5 Tepat Pemupukan, yaitu: Pertama,  Tepat Jenis. Jenis pupuk disesuaikan dengan unsur hara yang dibutuhkan tanaman kelapa sawit.

Kedua Tepat Dosis. Pemberian pupuk harus tepat takarannya, disesuaikan dengan jumlah unsur hara yang dibutuhkan tanaman pada setiap fase pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Ketiga, Tepat Waktu. Harus sesuai dengan masa kebutuhan hara pada setiap fase/umur tanaman, dan kondisi iklim/cuaca (misal: [a] pemupukan yang baik jika dilakukan di awal musim penghujan atau akhir musim kemarau, [b] pemberian PPC sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 11 siang).

BACA JUGA: Strategi Menjaga Produktivitas Kelapa Sawit Tetap Tinggi

Keempat, Tepat Cara. Cara pengaplikasian pupuk disesuaikan dengan bentuk fisik pupuk, pola tanam, kondisi lahan dan sifat-sifat fisik, kimia tanah dan biologi tanah. Kelima, Tepat Sasaran. Pemupukan harus tepat pada sasaran yg ingin dipupuk, misal; Jika yg ingin dipupuk adalah tanaman, maka pemberian pupuk harus berada didalam radius daerah perakaran tanaman, dan sebelum dilakukan pemupukan maka areal pertanaman di kebun sawit harus bersih dari gulma-gulma pengganggu.

Jika pemupukan ditujukan untuk  tanah, maka aplikasinya dilakukan pada saat pengolahan tanah, dan berdasarkan pada hasil analisa kondisi fisik & kimia tanah. (T3)

Sumber Majalah InhuPost Edisi Desember 2012

Dibaca : 1,013

Dapatkan substitute berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Files Update”, caranya klik link InhuPost-Files Update, kemudian be half of. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *