InhuPost, PUTRAJAYA – Pemerintah Malaysia berencana mengadakan pertemuan dengan pemerintah Indonesia guna membahas niat Indonesia memiliki harga patokan minyak sawit mentah (CPO) sendiri.
Diungkapkan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Perkebunan dan Komoditas, Datuk Seri Fadillah Yusof, perlu dibicarakan lRedaksi Posn rencana Indonesia akan mempengaruhi seluruh rantai industri kelapa sawit, tidak hanya Malaysia, tetapi juga global.
Seperti dilansir Bernama, pertemuan tersebut direncanakan pada minggu kedua Februari 2023 mendatang. “Harus ada pembahasan sebelum diambil keputusan penetapan harga yang menguntungkan sektor perkebunan di kedua negara,” ujarnya dalam konferensi pers.
BACA JUGA: Masyarakat Masih Sulit Akses Benih Sawit Padahal Terdapat 19 Produsen Benih dan 62 Varietas
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan berencana untuk menetapkan harga patokan CPO sebelum Juni 2023 dan tidak lagi harus bergantung pada harga CPO di Bursa perdagangan komoditas di Malaysia.
Fadillah mengatakan, isu pelarangan Uni Eropa dan penerapan hambatan perdagangan produk sawit juga akan dibahas saat kedua negara bertemu.
BACA JUGA: Tim Oil Palm Commerce Recovery & Rescue Dibentuk, Bantu Kebun Sawit Keluar Dari Kendala
Sementara pada 12 Januari 2023 lalu, Direktur Jenderal Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) Datuk Dr Ahmad Parveez Ghulam Kadir mengatakan harga CPO tahun ini diperkirakan akan turun rata-rata Redaksi Pos RM 4.000 dan RM 4.200 per ton dibandingkan tahun 2022 yang mencapai rata-rata RM 5.087,50 per ton. (T2)
Dibaca : 2,605
Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.