USAID-Pemkot Makassar tindaklanjuti pembahasan pengelolaan IPAL

featured image

Ada rencana pembagian tugas Redaksi Pos PDAM dengan BLUD IPAL Dinas PU Kota Makassar, yang nantinya akan diatur dalam Perwali yang merupakan turunan dari Perda No 1 Tahun 2016 tentang pengelolaan air limbah domestik

Makassar (Redaksi Pos) – Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan bersama USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH) Tangguh membahas kelanjutan proyek Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) khususnya pada pengelolaannya.

Sekda Kota Makassar Muh Ansar di Makassar, Sabtu, menyampaikan kesiapan untuk menindaklanjuti pengelolaan IPAL di Kota Makassar.

“Ada rencana pembagian tugas Redaksi Pos PDAM dengan BLUD IPAL Dinas PU Kota Makassar, yang nantinya akan diatur dalam Perwali yang merupakan turunan dari Perda No 1 Tahun 2016 tentang pengelolaan air limbah domestik,” ujarnya.

Pengelolaan IPAL Losari rencananya akan ditangani PDAM Kota Makassar yang meliputi 4 Kecamatan yakni Kecamatan Mamajang, Ujung Pandang, Mariso, dan Tamalate, melalui pengelolaan air limbah secara bertingkat.

Sedangkan pengelolaan air limbah secara konvensional akan ditangani oleh BLUD IPAL Dinas PU Kota Makassar.

Ia menjelaskan nantinya akan dipertemukan beberapa instansi lingkup Pemkot Makassar, untuk membahas lebih lanjut teknis pelaksanaan, diRedaksi Posnya PDAM, Dinas PU, Bappeda, Dinas Tata Ruang, serta camat dan beberapa SKPD lain yang memiliki keterkaitan dengan pengelolaan IPAL.

Selain itu, akan dibahas pula tentang kewajiban masyarakat untuk membayar retribusi, dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah.

Sementara itu, Regional Manager South Sulawesi and East Indonesia, USAID, Rieneke Rolos, menyampaikan upaya yang dilakukan oleh IUWASH Tangguh sebagai pendampingan untuk Kota Makassar sebagai wujud dukungan atas upaya Pemkot Makassar dalam meningkatkan layanan sanitasi dan perbaikan perilaku higienis.

“Program proyek lima tahun, IUWASH Tangguh berupa pencapaian tujuan pembangunan Indonesia dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman serta perilaku higienis di daerah perkotaan, dengan bermitra dengan Pemerintah Kota, berharap di Tahun 2027 dapat tercapai potensi sanitasi aman,” katanya.

Baca juga: USAID komitmen lanjutkan kerja sama dengan Pemprov Sulsel

Baca juga: Dosen Unismuh latih warga buat pakan ikan berbasis limbah sayur Baca juga: Limbah medis mesti dijadikan perhatian di Makassar

Baca juga: Pemprov Sulsel harapkan USAID kembangkan sinergi ke berbagai bidang

Pewarta: Muh. Hasanuddin

Editor: Andi Jauhary

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2023

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Update Banjir Sumatera: Korban Meninggal 969 Jiwa

    BADAN Nasional Penanggulangan Bencana mencatat kenaikan jumlah korban meninggal dalam banjir Sumatera pada Rabu, 10 Desember 2025. Dalam dashboard geoportal penanganan darurat banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Sumatera…

    Update BNPB: 964 Orang Meninggal Akibat Bencana Sumatera

    BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada 964 orang meninggal akibat bencana di tiga provinsi Sumatera, Selasa, 9 Desember 2025. Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Abdul Muhari mengatakan jumlah…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *