Sawit Jadi Solusi Perubahan Iklim Dunia, Lestari Capital Salurkan Pendanaan US$ 1 Milyar. – InfoSAWIT

featured image

InhuPost, KUALA LUMPUR – Melakukan konservasi dan restorasi hutan, bukanlah pekerjaan mudah. LRedaksi Posn dibutuhkan biaya besar dan keseriusan dalam pengelolaannya. Guna membantu konservasi dan restorasi hutan tropis di Indonesia, maka inisiatif dari Lestari Capital bisa menjadi salah satu solusi bagi industri sawit, yang dapat dilakukan secara bersama-sama.

Lestari Capital merupakan perusahaan rintisan (initiate-up) yang berdiri pada tahun 2017, bergerak dalam bidang penghimpunan dan penyaluran dana konservasi dan restorasi hutan melalui mannequin bisnis pembayaran berbasis kinerja untuk membantu pemenuhan target lingkungan hidup dan iklim perusahaan. Lestari Capital memiliki tiga produk, yaitu Solutions, Collectives, dan Local climate. Setiap produk ini memiliki sub-produknya lagi. Rimba Collective misalnya merupakan sub-produk dari Collectives.

Baru-baru ini, Lestari Capital melakukan publik ekspose di Kuala Lumpur yang dihadiri InhuPost. Dalam publik ekspose itu menurut Founder dan CEO Lestari Capital, Michal Zrust, ide Rimba Collective sudah ada sejak 2019, dan masih dalam tataran ide, Rimba Collective kemudian diluncurkan pada bulan April 2021. Sejak tahun 2022, Rimba Collective sudah bukan lagi sekadar ide tapi sudah diimplementasikan di tiga proyek.

BACA JUGA: RSPO Indonesia Mendorong Regenerasi Berkelanjutan

Imbuhnya, Rimba Collective sendiri, bertujuan guna melindungi dan merestorasi lanskap hutan dan mendukung penghidupan masyarakat yang berkelanjutan di sekitar hutan, melalui pendanaan konservasi dan restorasi hutan yang terintegrasi dengan pembiayaan rantai pasok komoditas.

LRedaksi Posn, sejak tahun 2022, Rimba Collective memiliki target untuk memobilisasi pendanaan jangka panjang sebesar 1 (satu) Milyar US$, guna membantu upaya perlindungan dan restorasi hutan seluas 500.000 hektar dan meningkatkan taraf hidup 32.000 masyarakat yang tinggal di sekitar hutan di Asia Tenggara selama 30 tahun.

“Mekanisme Rimba Collective dan pendanaan tahun pertamanya dibantu oleh empat Founding Companions (FP), yaitu P&G, PepsiCo, Unilever, dan Nestle, ” ujar Michal Zrust menjelaskan pada diskusi panel yang berlangsung di Resort Shangri-La, Kuala Lumpur, Malaysia belum ini.

BACA JUGA: RSPO Didorong Prioritaskan Pendekatan Yurisdiksi Untuk Minyak Sawit Berkelanjutan

Sebagai informasi, keberadaan Lestari Capital sendiri, sebagai pengelola Rimba Collective  yang mendukung aktivitas konservasi dan restorasi hutan. Kegiatan ini meliputi aktivitas pencarian, seleksi dan pemeriksaan proyek konservasi dan restorasi yang akan didanai, mengatur skema pembayaran berbasis kinerja, dan memastikan mekanisme Rimba Collective berjalan secara efisien dan transparan. (T1)

Dibaca : 591

Dapatkan change berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Data Exchange”, caranya klik hyperlink InhuPost-Data Exchange, kemudian join. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *