InhuPost, JAKARTA – Produk minyak dan lemak memang terkenal luas dan banyak di aplikasikan, baik untuk makanan, bahan bakar, produk kimia, sabun dan sebagainya. Untuk edisi yang ke enam ini, buku berjudul  Industrial Oil and Stout Merchandise, bakal membahas hal-hal baru dari edisi-edisi sebelumnya.

Dalam buku yang diterbitkan Bailey’s ini bakal diawali dengan membahas produk minyak dan lemak untuk aplikasi kimia, sub bahan baku dan implikasi terhadap kesehatan tubuh.

Buku setebal 3.616 ini berisikan kumpulan artikel yang ditulis oleh pakar-pakar minyak dan lemak dunia, dengan pembahasan meliputi sebanyak 14 komoditas minyak nabati, dimana salah satunya adalah kelapa sawit yang ditulis oleh Yusof Basiron, yang semat menjabat sebagai Chief Executive Officer Malaysian Palm Oil Council (MPOC), serta Direktur Eksekutif Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).

BACA JUGA: Menggarap Kebun Sawit Dengan Pola Trisakti

Selain membahas produk minyak nabati, dalam buku ini juga bakal membahas mengenai aplikasi produk minyak nabati tersebut, seperti proses frying oils, margerines, shortenings, confectionery lipids, cooking oils dan masih banyak lagi.

Sebagai penerbit yang telah ada semenjak 1945 silam, Bailey’s berupaya membuat pembahasan buku ini sedetil mungkin dengan aplikasi minyak dan lemak selengkap-lengkapnya. Wajar bilamana dalam buku yang disusun oleh Fereidoon Shahidi, terdapat 75 Bab dengan pembahasan lengkap terkait minyak dan lemak, termasuk implikasi terhadap lingkungan. (T2)

Informasi Buku:

Judul               : Bailey’s Industrial Oil and Stout Merchandise, sixth Model

Editor              : Fereidoon Shahidi

Penerbit         : Bailey’s

Hal                   : 3.616

ISBN                : 978-0-471-38460-1

Tahun             : Maret  2005

Dibaca : 471

Dapatkan replace berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Files Update”, caranya klik link InhuPost-Files Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.