Inovasi Di Perkebunan Kelapa Sawit, Tak Perlu Wah Tapi Produksi Melimpah – InfoSAWIT

featured image

“Pengalaman menempa dan mengajarkan kita untuk kreatif. terutama bagi planters yang bekerja dengan terjun langsung ke lapangan”.InhuPost, JAKARTA – Kreativitas secara nyata sangat dibutuhkan untuk menyikapi perubahan, meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang berkelanjutan. Dengan kreativitas, seseorang akan selalu berusaha berimprovisasi dan berinovasi.

Sayangnya masih banyak orang  yang berfikir improvisasi dan inovasi itu harus selalu sesuatu yang bersifat “wah”. Lebih sayangnya lagi adakalanya banyak pihak akan lebih melihat kelemahan dari suatu improvisasi/inovasi, ketimbang mencoba menerapkan-nya dengan baik dan benar.

Beberapa perusahaan kerap kali memberikan reward kepada karyawan yang berimprovisasi/berinovasi melalui program “continuously development”. Tetapi pada dasarnya bukan reward yang terpenting dalam melakukan berimprovisasi, melainkan berbagi dengan tulus untuk KEBAIKAN.

Melalui tulisan singkat ini penulis hendak berbagi “bagaimana berimprovisasi dan berinovasi” dengan metode SCAMPER, metode yang penulis dapatkan ketika menimba ilmu di Prasetiya Mulya beberapa waktu yang lalu.

SCAMPER berupa singkatan dari:

S = substitute

C = mix

A = adaption

M = adjust

P = set aside……

E = eli….

R = re-purpose up atau re-employ

Setiap point akan menjadi tulisan bersambung yang dilengkapi dengan penerapannya di industri kelapa sawit, semoga tulisan ini bisa bermanfaat

SUBSTITUTEPara planters pasti sudah sangat mengenal tali putri (Cuscuta campestris). Jenis tumbuhan menjalar yang memparasit gulma mikania dan asystasia, kedua gulma ini dapat menurunkan produksi tanaman kelapa sawit. Mikania tercatat bakal dapat menurunkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit hingga mencapai 40%, ini terjadi lRedaksi Pos gulma jenis ini memang sangat rakus terhadap Nitrogen.

Sejatinya tali putri ini dapat menggantikan pemakaian herbisida 2.4 Diamine untuk mengendalikannya. Penerapan praktisnya sebagai berikut, jika satu community perusahaan (misalnya dengan luasan lahan sekitar 60 ribu ha), memiliki 140 orang tenaga kerja (TK) deteksi Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) bisa dilakukan selama 20 hingga 24 hari kerja setiap bulan.

Dimana setiap TK sebelum melakukan deteksi HPT bisa menebarkan tali putri  pada sekeliling 4 pokok tanama kelapa sawit yang terdapat mikania/asystasia, maka dalam satu bulan bisa melakukan penyebaran tali putri seluas 98 ha dan bila dilakukan selama satu tahun maka akan mencapai seluas 1.186 ha.

Sudah melebihi luas satu Divisi/Afdeling, bukan? Jika dosis 2.4D adalah 0,2 liter per ha untuk asystasia maka tali putri akan menggantikan 237 liter 2.4.D dan jika dosis untuk mengendalikan mikania 1.5 liter per ha, maka akan hemat 2.4 D sebanyak  1.779 liter. Jelas selain hemat juga lebih ramah lingkungan.

Sebagai catatan, tali putri tidak akan mereduksi pemakaian triclopyr dan  fluroxypyr tetapi dapat menghilangkan penggunaan 2.4 Diamine.

COMBINEBanyak contoh-contoh kreativitas yang diterapkan di lapangan yang berasal dari kombinasi beberapa aspek, yang umum misalnya:

Progressif Pruning

Panen dan pruning (penunasan) yang sekaligus dilakukan oleh pemanen. Kombinasi ini dapat meningkatkan pendapatan pemanen dan menjaga kesehatan tanaman karena indek luas daun yang terjaga.

Long Stick.

Pada tanaman/pokok tinggi yang terserang kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) diperlukan medication yang langsung diaplikasi ke pupus. Untuk itu diperlukan alat yang dapat mengantarkan topic matter ke bagian pupus. Long stick dari SA 15 dikombinasi dengan alat semprot elektrik sangat baik untuk pekerjaan ini. Selain itu kombinasi pengendalin kimia, manual dan biologi ternyata mampu menyelesaikan permasalahan akut dan berlarut-larut.

Pupuk Organik dengan Pupuk Anorganik

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menghasilkan  pupuk organik berupa tandan kosong kelapa sawit (tankos), limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) dan Decanter Solid. Penulis lebih suka memakai istilah pupuk organik dari pada limbah. Kombinasi penggunaan pupuk organik dan anorganik dapat meningkatkan produksi TBS. Disamping meningkatkan produktivitas TBS  juga dapat mengurangi pemakain pupuk anorganik dan ramah lingkungan.

Aplikasi Insektisida, Fungisida dan Pupuk Daun Di Pembibitan

Masih banyak jenis pekerjaan lain di industri kelapa sawit yang dapat meningkatkan proktivitas dan efisiensi. Banyak workers atau tenaga ahli yang berpengalaman selama puluhan tahun di berbagai kondisi lahan, kondisi iklim, kondisi infra struktur dan sosial yang jika dikombinasikan pengalaman dan keahliannya akan berdampak pada peningkatan produkativitas.  Persoalannya adalah “ego” internal most dan alumni bahkan ego expat sehingga sulit untuk mengkombinasikan pengalaman dan keahlian.

Pada tataran ini dibutuhkan pimpinan yang dapat memadukan kemampuan, pengalaman dan skill dari para staffnya untuk bersinergis dalam team yang solid dengan mengesamping ego sehingga tercapai efisiensi yang tinggi.

Penulis: Marlon Sitanggang / Head Agronomy PT Union Sampoerna Triputra Persada

Sumber: Majalah InhuPost Edisi Oktober 2017

Dibaca : 2,588

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Files Update”, caranya klik link InhuPost-Files Update, kemudian join. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *