Peneliti UNIPA: Populasi penyu di Tambrauw-Papua Barata meningkat

featured image

Pelibatan masyarakat untuk ikut serta dalam melakukan patroli, magang bahkan bekerja untuk konservasi penyu berjalan dengan baik dan perlahan-lahan mulai memberikan kontribusi yang positif

Manokwari, Papua Barat (Redaksi Pos) – Peneliti  Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM), Universitas Papua (UNIPA) memperkirakan populasi penyu belimbing di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat, mengalami peningkatan dari sekitar 45 ribu kini menjadi 68 ribu ekor.

Peneliti dan Koordinator Konservasi di LPPM UNIPA, Deasy Lontoh, di Manokwari, Jumat, menjelaskan pihaknya masih memperbaharui data populasi penyu dari sekitar 4.000 sarang yang berada di Taman Pesisir Jeen Womom di Kabupaten Tambrauw.

“Itu belum semua sarang, karena ada beberapa tempat yang berpotensi luput dari pendataan apalagi jika di daerah itu masyarakatnya tidak mengetahui cara memantau dan mendata penyu,” katanya.

Dia mengatakan usaha untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan sejumlah pegiat konservasi penyu di Papua Barat agar mengerti teknik dalam mengumpulkan jumlah sarang penyu dan mendata populasinya sudah berjalan.

Pelibatan masyarakat untuk ikut serta dalam melakukan patroli, magang bahkan bekerja untuk konservasi penyu, katanya, berjalan dengan baik dan perlahan-lahan mulai memberikan kontribusi yang positif.

“Semakin tahun, masyarakat semakin aktif walau kami mengakui itu membutuhkan waktu yang panjang. Sehingga untuk menyatakan apakah program konservasi penyu ini berhasil atau tidak, ya… bergantung dari mereka,” katanya.

Selain penguatan kapasitas masyarakat dan pegiat konservasi, dia menyebut upaya lain untuk menghindari berkurangnya populasi penyu ialah pemindahan sarang sesuai protokol yang ditetapkan. Hal itu juga terus disosialisasikan kepada masyarakat yang bermukim di kawasan yang diperkirakan menjadi tempat penyu bertelur.

LPPM UNIPA, kata dia,  juga sudah menyampaikan hasil-hasil penelitian kepada pemerintah daerah agar menjadi rekomendasi sebelum ada kebijakan yang diambil dalam pelestarian penyu.

“Yang kita bantu misalnya kita merekomendasikan standar operasional prosedur (SOP) interaksi dengan penyu ketika misalnya ada turis yang datang dan SOP perlindungan sarang, termasuk pelaporannya,” katanya.

Ada empat dari tujuh jenis penyu dunia yang berkembang biak di Papua Barat yakni penyu belimbing, penyu lekang, penyu sisik dan penyu hijau. Dua lainnya yang diperkirakan dapat ditemui di perairan Papua Barat ialah penyu pipih dan penyu tempayan, demikian Deasy Lontoh.

Baca juga: Warga adat Raja Ampat sepakat lindungi pantai penetasan telur penyu Baca juga: Penyu sitaan Polair Polda Papua Barat dilepas ke laut

Baca juga: Lima penyu raksasa mendarat bertelur di Raja Ampat

Baca juga: 301 tukik dilepas masyarakat adat Manokwari-Papua Barat ke laut

Pewarta: Rachmat Julaini

Editor: Andi Jauhary

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2022

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *