Teten: Pemerintah beri perhatian besar untuk majukan UMKM

featured image

Jakarta (Redaksi Pos) – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan bahwa pemerintah memberikan perhatian besar terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam beragam kebijakan untuk memajukan sektor tersebut.

Dalam Rapat Paripurna DPRD Sulawesi Utara Sekaligus Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Provinsi Sulawesi Utara di Gedung DPRD Sulut, Manado, dia menyatakan Presiden Joko Widodo telah menugaskan sejumlah menteri untuk menyiapkan satu juta wirausaha mapan baru di tahun 2024.

“Ini akan berimbas pada persentase kewirausahaan kita yang saat ini baru 3,47 persen. Sementara untuk menjadi negara maju, kita perlu wirausaha minimal 4 persen,” katanya lewat keterangan resmi, Jakarta, Sabtu.

Saat ini, sejumlah menteri yang terdiri dari Menkop, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ditugaskan mencetak satu juta wirausaha mapan baru supaya di tahun 2024 mencapai 3,95 persen.

Keberpihakan Presiden Jokowi terhadap koperasi dan UMKM disebut juga terfokus dalam sisi pembiayaan. Kini, perbankan beri tanggung jawab untuk memberikan porsi kredit minimal 30 persen dari whole kredit mereka untuk UMKM.

Demi mewujudkan hal tersebut, program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dinyatakan bakal terus ditambahkan setiap tahun agar pertumbuhan kredit UMKM bisa selalu meningkat.

“Presiden juga menugaskan agar 40 persen belanja pemerintah untuk produk koperasi dan UMKM. Kalau ini dibelanjakan, maka akan menciptakan dua juta lapangan kerja atau pertumbuhan ekonomi 1,85 persen tanpa investasi baru, bahkan Presiden menyampaikan kalau perlu 100 persen belanja pusat dan daerah untuk belanja UMKM,” ujar dia.

Pihaknya dinyatakan telah pula bersinergi dengan Kementerian BUMN guna menghadirkan program solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan. Program itu merupakan arahan Presiden Jokowi untuk mengantisipasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap keberlangsungan usaha nelayan.

Melalui program Solusi Nelayan, Teten mengharapkan setiap desa nelayan memiliki Pertashop yang dapat mengakses BBM dengan harga yang sesuai di SPBU.

Menurut dia, harga solar di nelayan yang berkisar Rp6-10 ribu masih terhitung murah.

“Ada 11 ribu desa nelayan, tapi whole SPBU hanya 388. Karena itu, mereka membeli eceran (sehingga perlu penambahan jumlah SPBU),” ucap Menkop.

Dalam mengembangkan koperasi dan UMKM di Sulut, Teten meminta pemimpin daerah untuk dapat mengembangkan potensi unggulan di provinsi tersebut.

“UMKM dan koperasi di Sulawesi Utara dapat fokus memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki seperti perikanan, kelapa, dan pariwisata baharinya. Inilah kekuatan ekonomi Sulawesi Utara yang harus dikelola dengan baik dan berkelanjutan,” ungkap Menkop.

Baca juga: Pemerintah targetkan tiap tahun 2,5 juta pelaku usaha mikro punya NIB

Baca juga: Teten targetkan 10 ribu santripreneur tercipta melalui kopontren

Baca juga: Teten: UU Perkoperasian baru akan bikin koperasi lebih kuat

 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas

Editor: Biqwanto Situmorang

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2022

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *