InhuPost, JAKARTA – Sampai saat ini China masih menjadi konsumen minyak sawit terbesar di dunia. Kebutuhan pasokan minyak nabati yang tinggi telah mendorong Negeri Tirai Bambu itu melakukam impor. Tercatat sekitar 7-8 juta ton China mengimpor minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia. Namun, guna memutus rantai impor minyak sawit, China kini sedang mengembangkan perkebunan kelapa sawit, setelah mencoba menanam sawit pada 1926 lalu.
Tingginya impor minyak nabati China dalam upaya memenuhi kebutuhan minyak nabati domestik yang mencapai sekitar 7-8 juta ton per tahun dalam beberapa tahun terakhir, dengan nilai lebih dari US$4 miliar, membuat pemerintah China mulai melirik pengembangan perkebunan kelapa sawit domestik.
Merujuk tulisan Jiang Yifan dari Chinadialogue, ternyata selama beberapa dekade terakhir pemerintah China telah melakukan berbagai upaya membangun perkebunan kelapa sawit, sebagai bagian dari usaha untuk memproduksi lebih banyak minyak nabati yang dihasikan dari perkebunan lokal, termasuk untuk memenuhi pasokan bahan baku guna memproduksi biofuel.
BACA JUGA: Memilih Pupuk yang Tepat Supaya Produksi Sawit Meningkat
Baru-baru ini, di Hainan, sebuah tim ilmuwan yang telah bekerja selama lebih dari dua dekade, telah mengembangkan varietas kelapa sawit yang cocok untuk ditanam di China, dan kabarnya bisa untuk segera diaplikasikan untuk perkebunan secara komersial.
Sejatinya, tulis Jiang Yifan, penanaman kelapa sawit pertama di Cina untuk perkebunan skala kecil telah dimulai semenjak tahun 1926 lalu, yang dikembangkn sekelompok orang Cina perantauan dimana bibitnya di impor dari negara di Asia Tenggara dan mulai ditanam di daerah seperti Hainan, di tepi utara China yang beriklim tropis.
Post Views: 651
Halaman: 1 2
Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Replace”, caranya klik link InhuPost-News Replace, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.